Severity: Warning
Message: fopen(/var/lib/php/sessions/ci_sessionbs4bdji1nod4r9dt9hrej0kfc2t3f1iv): failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 172
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2-beta/index.php
Line: 314
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /var/lib/php/sessions)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2-beta/index.php
Line: 314
Function: require_once
BOGOR, KOMPAS.TV- Bupati Bogor Rudy Susmanto mengeluarkan pernyataan mengejutkan usai salah seorang kepala desa di wilayah kabupatennya, yakni Kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin viral lantaran meminta-minta Tunjangan Hari Raya (THR) ke sebuah perusahaan.
Tak tanggung-tanggung, nilai THR-nya mencapai Rp165 juta.
Pernyataan mengejutkan Bupati Bogor tersebut adalah Rudy Susmanto mengaku bersalah terkait aksi kepala desa atau kades Klapanunggal Ade Endang Saripudin.
"Kalau soal itu, kita harus akui, yang salah adalah saya sebagai Bupati Bogor," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025). Dikutip dari Tribunnews, Minggu (6/4).
Padahal Gubernur Jabar Dedi Mulyadi secara tegas meminta polisi segera menangkap Kades Klapanunggal untuk memprosesnya secara hukum.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Minta Kades Klapanunggal yang Minta THR Rp165 Juta Diproses Hukum
Rudy mengatakan, pemerintah daerah telah melarang agar tidak ada pihak yang meminta THR khususnya lembaga pemerintahan.
Bahkan, kebijakat tersebut diturunkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dituangkan ke dalam Peraturan Bupati Bogor.
"Kebijakan itu turun pada bulan suci Ramadan, dan ternyata sudah berjalan (oknum meminta THR) bahkan sebelum sampai ke kecamatan dan kepala desa,” papar Rudy.
Akan hal tersebut, Bupati Bogor menegaskan telah mengambil langkah-langkah melalui Inspektorat untuk menindaklanjuti permasalahan yang muncul kemarahan publik.
Namun di samping itu, Rudy mengatakan kepala desa memiliki dedikasi yang besar terhadap masyarakat, khususnya dalam penanganan bencana.
"Di lokasi bencana, para kepala desa tidak pulang. Saat sembako habis, mereka tetap bertahan. Anggota gabungan kelelahan, tapi mereka tetap bekerja. Pernahkah ada yang mengucapkan terima kasih kepada mereka?" tandas pria yang juga mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024 itu.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Tribunnews, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.