Niat Puasa 6 Zulhijah atau 13 Juni 2024 Sekaligus Senin Kamis, Beserta Doa Berbukanya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Puasa Zulhijah akan memasuki hari ke-6 yang jatuh pada Kamis (13/6/2024). Hal ini sesuai hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag), yang menetapkan 1 Zulhijah 1445 H pada 8 Juni 2024.

Seperti diketahui, umat Islam disunahkan untuk berpuasa 1-9 Zulhijah atau 9 hari sebelum perayaan Hari Raya Iduladha.

Anjuran puasa 1-9 Zulhijah ditegaskan dalam hadis: “dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari salah seorang istri Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Adalah Rasulullah saw melakukan puasa pada sembilan hari bulan Zulhijah, hari Asyura, tiga hari setiap bulan, dan hari Senin dan Kamis pertama setiap bulan (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Baca Juga: Jadwal Hari Tasyrik 2024 Tanggal 11, 12, 13 Zulhijah, Ini Larangan dan Amalan Sunahnya

Niat Puasa 6 Zulhijah, Kamis 13 Juni 2024

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”

Niat Puasa Zulhijah Sekaligus Senin-Kamis

Mengutip dari Bimas Islam Kemenag melalui bali.kemenag.go.id, menurut para ulama, menggabungkan puasa Zulhijah dengan puasa Senin dan Kamis hukumnya adalah boleh.

Misalnya, seseorang hendak berpuasa di hari pertama bulan Zulhijah dan kebetulan bertepatan dengan hari Kamis, maka boleh menggabungkan kedua puasa tersebut dengan niat melakukan puasa hari Kamis sekaligus puasa di bulan Zulhijah.

Berikut niat puasa Zulhijah sekaligus puasa hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ (يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ / يَوْمَ الْخَمِيْسِ) وَشَهْرِ ذِيْ الحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumil khamis wa syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’

Artinya: "Saya niat puasa pada hari Kamis dan puasa bulan Zulhijah, sunnah karena Allah."

Baca Juga: Niat Puasa 1-9 Zulhijah dan Qada Ramadan serta Senin Kamis dalam Bahasa Arab dan Artinya

Doa Buka Puasa Zulhijah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Daud no. 2011)