Keseruan Koko'o, Tradisi Bangunkan Warga untuk Sahur di Gorontalo

GORONTALO, KOMPAS.TV - Membangunkan warga untuk santap sahur merupakan kegiatan rutin setiap bulan Ramadan di sejumlah daerah. Namun, di Gorontalo, membangunkan sahur disebut sebagai tradisi Koko'o atau ketuk sahur karena menggunakan alat musik bambu.

Dengan berkeliling kota, ribuan warga menggelar tradisi Koko'o atau membangunkan warga untuk sahur. Tradisi Koko'o atau ketuk sahur merupakan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun oleh warga Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya, bersama sejumlah warga di Kota Gorontalo.

Dinamakan tradisi Koko'o karena ketuk sahur ini membangunkan warga menggunakan alat musik tradisional bambu. Bahkan, panitia telah menyiapkan sekitar 800 alat musik tradisional bambu. Namun, seiring perkembangan waktu, alat musik yang digunakan mulai dipadukan dengan alat musik modern.

Irama musik bambu diiringi drum band dan lantunan sholawat untuk membangunkan warga menjadi pertanda waktu sahur tiba. Ketua Koko'o Gorontalo menyatakan, selain untuk membangunkan warga untuk santap sahur, tradisi ini juga sebagai wadah pengenalan budaya Gorontalo.

Baca Juga: Nasi Goreng Kuah Jadi Menu Berbuka Puasa Unik dari Kediri

#sahur #ramadan #gorontalo