KOMPASTV - Kembalii ke rumah tercinta, merupakan idaman bagi semua warga negara Indonesia yang sudah bekerja keras dari pagi sampai sore di kantor. Tapi kali ini kayaknya harus bawa pekerjaannya kembali ke rumah!! Alias work from home!! Jangan salahin pandemi, sekarang salahin polusi, tuh!! Yang buat langit Jakarta abu-abu yang dikira kabut kaya di puncak. Ya banyak sih yang mau kerja dari rumah sesuai kebijakan, tapi, banyak juga yang tidak setuju.
Polusi, itu sumbernya ada dua, pertama adalah sesuatu yang bergerak seperti kendaraan, dan sesuatu yang tak bergerak yaitu industri. Dua ini sumber emisi paling kasat mata.
Dari tahun ke tahun jumlah kendaraan di wilayah DKI Jakarta terus bertambah. Semakin banyak kendaraan pasti makin tinggi polusi. Net zero emmision baru sebatas kenalan. Apakah penjualan kendaraan hanya menghitung aspek jumlah uang berputar untuk pertumbuhan ekonomi saja? Bagaimana dengan kontrol emisi penyumbang polusinya? Untuk beli bahan bakar minyak dengan emisi rendah saja, tak semua warga memiliki kemampuan ekonomi. Beli kendaraan listrik? Secara waktu seefisien apa dibandingkan dengan isi BBM yang nggak sampai 5 menit kelar?????
Bekerja dari rumah, ini adalah upaya mengatasi polusi dari sesuatu yang bergerak. Bagaimana dengan emisi dari sesuatu yang tidak bergerak? Apakah sudah ada solusi? Faktanya, jumlah industri skala sedang sampai besar di Jakarta sangat signifikan.
Datanya, terakhir 2022 ada seribu 683 industri. Pertanyaannya, bagaimana membuat dunia usaha ini mampu mengecilkan emisi, tetapi efektif secara putaran ekonomi?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.