JAKARTA, KOMPAS.TV - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia bulan ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di angka 5,75%.
Keputusan ini jadi respon BI untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M Juhor mengatakan bahwa Kondisi ekonomi secara global hampir tidak jauh berbeda yakni ketidakpastian masih tinggi di global.
Mengutip dari pers Bank Indonesia, Pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih baik dari prakiraan dengan penghapusan Zero Covid Policy di Tiongkok.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global berpotensi lebih tinggi dari prakiraan 2,3% sebelumnya.
Baca Juga: Hakim Tanya Sikap Usai Vonis, Hendra Kurniawan Sebut Masih Akan 'Pikir-pikir' untuk Ajukan Gugatan
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok berpotensi lebih tinggi dengan permintaan domestik yang meningkat sejalan pembukaan ekonomi Tiongkok pascapenghapusan Zero Covid Policy.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong kenaikan ekspor serta semakin membaiknya permintaan domestik khususnya konsumsi swasta.
Sementara itu, di beberapa negara maju masih masih berpotensi adanya resesi.
Inflasi di tahun 2023 agak melambat dari tahun 2022 karena gangguan rantai pemasukan sudah mulai membaik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.