KOMPAS.TV – Delegasi B20 Indonesia melakukan lawatan ke Singapura tanggal 13–14 Mei 2022 dengan sejumlah agenda utama.
Agenda tersebut antara lain meningkatkan kerja sama bisnis dan perdagangan dua negara serta menjajaki peluang kerja sama ekonomi dengan komunitas bisnis negara tersebut.
Mengidentifikasi key partners potensial bagi proyek investasi di Indonesia yang sejalan dengan agenda G20 juga masuk agenda.
Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan agenda prioritas Presidensi B20 Indonesia serta mengundang kalangan bisnis Singapura menghadiri B20 Summit November mendatang di Bali.
Baca Juga: B20 Indonesia Dorong Pemberdayaan Gender dalam Perdagangan Internasional
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid dan Chair B20 Indonesia Shinta Kamdani menjadi pembicara dalam acara Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF).
Isu yang dibahas mengenai energi terbarukan dan digitalisasi yang menjadi salah satu agenda penting B20 Indonesia.
Menurut Arsjad, kedatangan ini merupakan upaya meninjau kembali serta memperbaharui hubungan Indonesia dengan Singapura, khususnya dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan.
"Indonesia dan Singapura membahas lebih lanjut mengenai upaya pemulihan ekonomi dan apa yang bisa kita lakukan bersama dalam tataran kerjasama ASEAN, melalui B20 selaku business engagement negara-negara G20," kata Arsjad, Rabu (14/06/2022).
Baca Juga: Dorong Realisasi Pasar Karbon, B20 Indonesia Gandeng ICDX
Singapura diundang untuk hadir dalam pertemuan G20 dikarenakan kontribusi ekonominya yang signifikan di tingkat regional maupun global. Pelaku usaha Singapura diharapkan turut andil dalam transformasi ekonomi dunia.
Lawatan yang merupakan bagian Roadshow B20 diharapkan menjadi fondasi krusial pencapaian agenda B20, dengan meningkatkan partisipasi pemimpin bisnis Singapura untuk bersama-sama melakukan upaya transformasi dan pemulihan ekonomi.
Hubungan erat Indonesia–Singapura dinilai akan memberi kontribusi perihal cross-countries networking serta knowledge sharing opportunities, khususnya dalam menyiapkan masukan untuk legacy program yang bermanfaat bagi pemulihan ekonomi negara-negara G20.
Shinta Kamdani mengatakan, Kadin Indonesia dipercaya pemerintah menjadi penyelenggara B20 yang tidak hanya terbatas pada negara-negara anggota G20.
Kadin Indonesia juga mengundang komunitas bisnis Singapura untuk ambil bagian pada B20 Summit di Bali.
"Penyelenggaraan B20 tahun ini perlu dimanfaatkan Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berkembang ke tataran global, seperti tantangan digital and financial inclusion, dukungan terhadap UMKM, hingga akses insfrastruktur mendasar dan terjangkau," ujar Shinta.
Baca Juga: Promosikan Forum B20, Kadin Indonesia Lakukan Tur Eropa
Secara spesifik, rekomendasi kebijakan yang diarahkan Indonesia selaku pemegang Presidensi B20 harus mampu memberikan legacy bagi masa depan pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia.
Kerja sama bisnis dan ekonomi dengan Singapura memiliki peranan strategis karena Singapura sebagai negara maju di kawasan Asia Tenggara memiliki kemampuan mumpuni perihal inovasi teknologi dan modal.
Banyak perusahaan Singapura unggul dalam hal pemanfaatan transformasi digital, pengembangan sumber daya manusia, dan penggunaan energi yang efisien.
Karena itu, partisipasi pebisnis Singapura diharapkan akan menghasilkan output B20 yang lebih berdampak dan konkret khususnya bagi pemulihan ekonomi di kawasan dan Asia Pasifik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.