KOMPAS.TV - Hidup sehat dan bugar adalah dambaan banyak orang, terlebih di era modern yang menuntut tiap orang untuk selalu aktif berkarya.
Oleh karena itu, kesehatan menjadi salah satu aset berharga yang kita rawat. Gaya hidup back to nature yang menjadi tren akhir-akhir ini seakan membawa masyarakat kembali memanfaatkan bahan alam, salah satunya obat herbal.
Obat herbal telah diterima secara luas hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO, negara, seperti Asia, Afrika, dan Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer.
Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di negara maju antara lain usia harapan hidup lebih panjang, peningkaan prevalensi penyakit kronis, dan makin luasnya akses informasi mengenai obat herbal seluruh dunia.
Penggunaan Obat Herbal di Indonesia
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), pada tahun 2023 terjadi peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan sendiri sebanyak 41,7 persen pada tahun 2012. Tren tersebut terus meningkat seiring pertambahan tahun.
Masih banyaknya masyarakat yang memutuskan menggunakan obat tradisional karena faktor kekayaan alam yang melimpah. Obat herbal bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Terlebih obat-obatan tersebut mudah ditemukan dimana-mana, dapat dibuat sendiri, dan mungkin sudah dikonsumsi secara turun-temurun sejak ratusan tahun yang lalu.
Badan Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan penggunaan obat tradisional, termasuk obat herbal untuk menangani gangguan kesehatan ringan dan meningkatkan kebugaran. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat tradisional.
Baca Juga: Ribuan Obat Herbal Ilegal Dimusnahkan BBPOM Semarang
Namun, tidak semua obat herbal aman dikonsumsi. Pasalnya, banyak produk herbal di pasaran yang diketahui mengandung bahan kimia sehingga dapat menimbulkan efek samping serius seperti serangan jantung atau tekanan darah tinggi.
Banyak pula obat herbal yang masih diragukan keasliannya karena tidak memiliki izin edar BPOM alias ilegal tetapi mudah ditemukan di pasaran.
Salah satunya banyak beredar produk Susu Etawaku Platinum yang memiliki ijin BPOM palsu atau dapat dikatakan ilegal. Karena itu, Anda sebagai konsumen wajib untuk lebih bijak dalam memilih obat herbal yang asli dan aman.
Upaya BPOM Dalam Memberantas Produk Palsu
Maraknya produk palsu di kalangan masyarakat membuat BPOM melakukan upaya memberantas pengedaran produk-produk palsu yang bisa dilihat pada tautan berikut.
Produk yang disita pihak BPOM ini merupakan produk-produk palsu yang sedang marak beredar di kalangan masyarakat. Karena itu, sebagai konsumen Anda harus bisa membedakan produk asli atau palsu.
Bagaimana Cara Membedakan Produk Etawaku Platinum Asli dan Palsu?
Pengguna produk herbal, khususnya Susu Etawaku Platinum di Indonesia, semakin banyak sehingga para penggemarnya menjadi lebih mudah mendapatkannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.