Kompas TV advertorial

BPIP Laksanakan Strategi Membina Karakter Generasi Muda Melalui Penerapan Pendidikan Pancasila

Kompas.tv - 22 Desember 2023, 19:30 WIB
bpip-laksanakan-strategi-membina-karakter-generasi-muda-melalui-penerapan-pendidikan-pancasila
BPIP pun menggandeng KompasTV dalam menggelar Seminar Pancasila bertajuk Strategi Membina Karakter Generasi Muda Melalui Penerapan Pendidikan Pancasila (19/12/2023). (Sumber: Dok. KompasTV)
Penulis : Adv Team

KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila. 

Peluncuran BTU Pendidikan Pancasila didasari pandangan hidup bangsa yang beragam sehingga perlu diperkuat dan disatukan oleh ideologi negara.

Lebih lanjut, di tengah perubahan dunia, Pancasila seharusnya berdiri sebagai pijakan statis serta penuntun dinamis merupakan evolusi dalam pemikiran masyarakat Indonesia.

BPIP pun menggandeng KompasTV dalam menggelar Seminar Pancasila bertajuk “Strategi Membina Karakter Generasi Muda Melalui Penerapan Pendidikan Pancasila” (19/12/2023).

Seminar ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dari lingkungan sekolah, menggunakan buku panduan kolaborasi antara BPIP dan Kemendikbudristek.

Baca Juga: Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila, Strategi BPIP Membina Karakter Generasi Muda

Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno dalam sambutannya mengatakan, kehadiran BTU Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkuat internalisasi Pancasila yang selama ini hanya melekat di mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Wakil Presiden Indonesia ke-6 tersebut menjelaskan, kehadiran buku ini diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa setidaknya melalui 3 aspek.

Aspek yang dimaksud yaitu kognitif atau pengetahuan, afektif atau sikap positif sehari-hari berlandaskan Pancasila, dan psikomotorik atau berperilaku sebagai insan pancasilais.

Menurutnya, penyampaian BTU Pendidikan Pancasila harus dinamis dan kreatif sejalan dengan pesatnya perkembangan global dan teknologi digital. 

Karena itu, seminar ini juga bertujuan untuk merinci bagaimana perbedaan karakter generasi muda tanah air dapat dibina melalui pendekatan yang tepat lewat Pendidikan Pancasila, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. berharap, melalui seminar ini, kehadiran kembali pembelajaran serta BTU Pendidikan Pancasila menjadi lebih diketahui publik, khususnya para tenaga pendidik di seluruh Indonesia. 

Yudian menggarisbawahi 2 hal. Pertama, pentingnya untuk segera melaksanakan pemberlakuan BTU Pendidikan Pancasila dengan meminta Kemendikbudristek, Kemenag, dan untuk melakukan penguatan pemahaman Pancasila pada guru mata pelajaran tersebut. 

Menurutnya, para guru pengampu pendidikan Pancasila harus terlebih dahulu memahami pendidikan Pancasila sebelum mengimplementasikannya kepada siswa.

Poin kedua, diharapkan seluruh pihak terkait, terutama Kemendikbudristek dapat segera melakukan transformasi Pendidikan Pancasila sesuai kurikulum yang berlaku.

BTU Pendidikan Pancasila disusun untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka.

Penyusunan buku ini dilakukan dalam rangka menunjang proses belajar mengajar pendidikan Pancasila, melalui Keputusan Mendikbudristek Nomor 026.C/H/P 2023.

Anggota Dewan Pengarah BPIP Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah memaparkan, BTU Pendidikan Pancasila merupakan strategi pembentukan karakter generasi muda menjelang bonus demografi yang dilaksanakan mulai sekarang.

Bekal ini sudah dipersiapkan sedemikian rupa, melibatkan sejumlah kementerian termasuk 120 penulis dari pengajar berbagai jenjang pendidikan. 

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D. menjelaskan keistimewaan buku ini, terutama dalam konteks perubahan kurikulum baru.

Pada Kurikulum Merdeka yang akan menjadi kurikulum nasional akan mengganti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila.

Sebelumnya, tujuan pembelajaran PPKN adalah untuk menguasai teori kewarganegaraan. Sementara, Pendidikan Pancasila ditujukan agar siswa memahami, menguasai, serta mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tahap awal, penerapan mata pelajaran Pendidikan Pancasila masih bersifat opsional dan nantinya akan diberlakukan menyeluruh secara bertahap.

Baca Juga: BPIP Luncurkan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila

Prof. Amin menambahkan, penerapan Pancasila sebaiknya dimulai bertahap, mulai dari PAUD. Pada usia sedini mungkin anak-anak sudah harus dikenalkan lima nilai dasar Pancasila yang saling terkait. Seiring perkembangan anak, tentunya metode dan pendekatan yang digunakan berbeda. 

Direktur Guru Dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Dr. Muhammad Zain, S.ag., M.ag mengatakan, Kementerian Agama sudah menerbitkan pedoman implementasi kurikulum madrasah di semua level.

Kemenag telah menyiapkan sebuah program strategis nasional untuk mengimplementasikan Pendidikan Pancasila yang sebelumnya berupa mata pelajaran PPKN. 

Sementara itu, Plh. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Dr. Drs. Amran, M.T. mengatakan, Kemendagri memperkuat peran gubernur sebagai wakil pemerintahan pusat, salah satunya penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di daerah. 

Kerja sama antara Kemendikbudristek dan BPIP dalam pengembangan buku teks utama Pendidikan Pancasila memungkinkan pengintegrasian pemahaman yang mendalam tentang Pancasila serta praktiknya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Buku ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman semua satuan pendidikan di seluruh Indonesia dalam upaya melahirkan Pelajar Pancasila.

Mari terus menguatkan Pendidikan Pancasila dengan semangat Merdeka Belajar untuk membentuk generasi penerus yang berintegritas, beretika, dan memiliki semangat kebangsaan.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x