> >

PBNU Resmikan Kampung Nelayan di Warloka NTT, Target Bangun 90 Model Binaan di Indonesia

Advertorial | 8 Februari 2022, 16:30 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) memilih Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai desa pertama proyek percontohan Kampung Nelayan Binaan NU pada Sabtu, (5/2/2022). (Sumber: Dok. PBNU)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) memilih Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai desa pertama proyek percontohan Kampung Nelayan Binaan NU pada Sabtu, (5/2/2022).

Pencanangan program secara resmi ditandai dengan pemberian bantuan awal untuk masjid, lembaga pendidikan, dan pemerintahan desa setempat.

Program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara PBNU dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) beberapa waktu lalu. Hadir pula dalam acara Dirjen Perikanan Budidaya KKP, TB Haeru Rahayu dan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.

Acara yang dimulai dengan dialog dengan para nelayan ini menjadi memontum penetapan bagi Desa Warloka sebagai lokasi pengembangan Kampung nelayan Maju 2022 oleh KKP.

Dari penetapan ini, akan ada bantuan sarana prasarana lingkungan, kegiatan pemberdayaan, dan pelatihan bagi para nelayan. Ada pula penyerahan paket bantuan alat tangkap ikan pancing ulur (hand line) untuk empat kelompok usaha bersama.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menekankan pentingnya desain perencanaan yang matang agar program yang dijalankan tidak sekadar bantuan sesaat.

"Kami ingin membangun model kampung nelayan maju yang menjadi percontohan bagi desa-desa nelayan lain di seuruh Indonesia," katanya.

Baca Juga: Menteri LHK dan Ketua PBNU Teken Nota Kesepahaman Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PBNU, tambah Gus Yahya, telah membentuk tim guna melakukan asesemen terkait kebutuhan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Pihaknya menargetkan model kampung nelayan bisa direplikasi ke 90 titik lain dengan mempertimbangkan karakteristik lokal yang berbeda.

"Mudah-mudahan (90 titik kampung nelayaan binaan NU) bisa terealisasi. Paling lambat sampai akhir masa khidmah PBNU," ujarnya.

Penulis : Elva-Rini

Sumber : Kompas TV


TERBARU