> >

Kenali Gejala Penyakit Hepatitis C dan Pengobatannya Sebelum Terlambat

Advertorial | 22 Juni 2022, 18:26 WIB
Cari tahu lebih lanjut tentang Malaysia Healthcare dan pilihan pengobatan HVC di Malaysia Healthcare Expo 2022 (MH Expo 2022 Surabaya), 30 Juni– 3 Juli 2022 di Tunjungan Plaza 3 di Surabaya. (Sumber: Dok. MH Expo 2022)

KOMPAS.TV – Hepatitis C adalah penyakit peradangan hati akibat infeksi virus dan menjadi salah satu silent disease (penyakit tanpa gejala dan tidak terlihat) yang dapat mengakibatkan kematian.

Gejalanya bahkan bisa tidak diketahui selama hampir satu dekade, tetapi tetap mampu menginfeksi orang lain.

Penyakit HVC dapat menular melalui darah, terutama dari individu ke individu lain melalui kontak darah langsung.

Individu yang lebih berisiko terinfeksi HVC antara lain pengguna narkoba intravena maupun intranasal serta penerima transfusi darah dan transplantasi organ.

Pemilik tindik badan atau tato dengan instrument tidak steril tidak luput dari penularan penyakit ini.

Orang yang sedang menjalani dialisis, terinfeksi HIV, serta aktif secara seksual tanpa pelindung juga berisiko terpapar HVC.

Sejumlah individu pada 2–12 minggu setelah terpapar HVC merasakan sejumlah gejala, seperti kulit atau mata yang menguning.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Harus Divaksin Hepatitis B, Mengapa?

Selain itu, gejala yang mungkin dialami yakni berkurangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, demam, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan merasa lelah.

Seiring waktu, virus HVC dapat membahayakan kesehatan hati dan berisiko menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Pilihan terbaik untuk mengetahui apakah seorang individu terpapar hepatitis C adalah deteksi dini lewat pemeriksaan rutin.

Namun, terkadang Anda perlu secara khusus meminta skrining HVC saat pemeriksaan kesehatan rutin.

Perawatan Hepatitis C di Malaysia

Dalam beberapa tahun terakhir, WHO menjalankan fokus menghilangkan hepatitis C sebagai masalah kesehatan masyarakat.

Misi global WHO adalah mengurangi infeksi virus hepatitis hingga 90 persen dan mengurangi kematian akibat virus hepatitis sebesar 65 persen pada 2030.

Pemerintah Malaysia mendukung WHO dengan meningkatkan kewaspadaan HVC lewat Malaysia Healthcare dalam campaign bertema “Diperiksa, Dirawat, Disembuhkan” (Test, Treat, Cure).

Chief Executive Officer Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Mohd Daud Mohd Arif menyatakan keterbukaan Malaysia mengundang wisatawan global, termasuk Indonesia, dalam rangka perawatan dan pengobatan hepatitis C.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU