> >

Peran Platform AdaKami dalam Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat Indonesia

Brandsight | 25 Oktober 2022, 17:51 WIB
AdaKami merupakan salah satu platform peer-to-peer lending online lokal yang secara aktif memberikan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia. (Sumber: Dok. AdaKami)

KOMPAS.TV – Pesatnya perkembangan industri finansial tak terlepas dari peran digitalisasi. Kemajuan teknologi masa kini membuat masyarakat makin mudah melakukan transaksi keuangan secara online.

Sebagai contoh, saat ini banyak aplikasi financial technology (fintech) lending atau peer-to-peer (P2P) lending yang menawarkan kemudahan akses pendanaan bagi masyarakat.

Sayangnya, tindak kejahatan dunia maya tak luput mengalami pertumbuhan seiring dengan digitalisasi. Kejahatan dunia maya seperti penipuan yang mengatasnamakan platform resmi hingga jeratan pinjaman online (pinjol) ilegal makin marak menghantui keseharian masyarakat.

Masyarakat kerap tergoda iming-iming limit pinjaman besar, syarat pengajuan yang mudah, hingga proses pencairan dana cepat dari pinjol ilegal.

Korban kejahatan modern tersebut mayoritas disebabkan oleh desakan ekonomi, kurangnya kesadaran mengatur keuangan, dan minimnya kemauan meningkatkan literasi keuangan.

Berdasarkan data per April 2022, terdapat 102 perusahaan fintech peer-to-peer lending atau fintech lending yang mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jumlah tersebut menandakan kehadiran penyedia jasa fintech memang dibutuhkan masyarakat sebagai alternatif pendanaan.

Pada September 2022, Satgas Waspada Investasi (SWI) mengumumkan telah menutup 105 platform pinjaman online ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.

Untuk mengatasi masalah seperti penipuan dan pinjol bodong, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, serta para pelaku industri keuangan yang legal.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan bila berencana melakukan pinjaman daring.

Melakukan Research Mendalam Terlebih Dahulu

Kebutuhan finansial yang mendesak terkadang membuat seseorang kurang mampu dalam mengambil keputusan secara bijak dan  berpikir jernih.

Hal ini berujung pada banyaknya korban yang justru terjebak dengan bunga tinggi di luar batas wajar hingga berakibat spesan dan tindakan yang mengarah ke ancaman.

Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk melakukan peminjaman dana daring, usahakan untuk melakukan penelusuran dengan saksama.

Anda perlu memastikan perusahaan fintech lending yang akan digunakan terdaftar atau mengantongi izin OJK. Cek legalitas perusahaan dengan menghubungi OJK di kontak 157 atau website OJK.

Kemudahan yang ditawarkan untuk mendapatkan dana pinjaman pun sebaiknya tidak membuat Anda terlena meminjam lebih dari yang dibutuhkan.

Pastikan Anda meminjam dana sesuai kebutuhan dan kemampuan sehingga bisa melunasinya tepat waktu. Sebagai gambaran, cicilan maksimal yang disarankan adalah sebesar 30 persen dari total penghasilan.

Periksa juga bunga dan denda yang ditawarkan agar mengetahui jumlah tagihan yang harus dibayarkan, pahami proses pembayaran secara baik. Baca kontrak perjanjian dengan lengkap, teliti, dan ajukan pertanyaan sejelas mungkin.

Sebagai perbandingan, Anda bisa melakukan survei ke beberapa fintech lending sebelum menandatangani perjanjian. 

Meningkatkan Literasi Keuangan

Poin lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan literasi keuangan pribadi sehingga Anda lebih bijak dalam mengelola keuangan.

OJK mendefinisikan literasi keuangan sebagai proses atau aktivitas yang dapat meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidence) terhadap pengelolaan keuangan pribadi secara lebih baik.

Literasi keuangan sangat dibutuhkan masyarakat karena memberikan manfaat besar dalam jangka panjang. Perkembangan lingkungan yang dinamis terutama digitalisasi produk dan jasa keuangan membutuhkan perencanaan keuangan yang matang.

Di sisi lain, digitalisasi juga memunculkan produk keuangan yang makin variatif dan kompleks. Melalui literasi keuangan, masyarakat secara mandiri mampu memilih dan memanfaatkan produk serta layanan jasa keuangan sesuai kebutuhan.

Masyarakat dengan tingkat literasi keuangan yang baik akan lebih waspada dan terhindar dari instrumen keuangan yang berisiko merugikan.

Makin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan juga makin tinggi sehingga memberikan manfaat besar bagi sektor jasa keuangan.

Literasi keuangan dapat ditingkatkan melalui berbagai cara. Secara individu, Anda dapat memulainya dengan melacak pendapatan dan pengeluaran per bulan melalui pembuatan anggaran. Sebelum menabung, Anda sebaiknya terlebih dahulu melunasi pembayaran tagihan secara tepat waktu.

Untuk memudahkan Anda, cobalah untuk membagi pendapatan ke dalam pos-pos pengeluaran yang bersifat tetap maupun tidak tetap. Jangan lupa mempertimbangkan untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.

AdaKami merupakan salah satu platform peer-to-peer lending online lokal yang secara aktif memberikan literasi keuangan kepada masyarakat Indonesia.

Beroperasi di bawah naungan PT Pembiayaan Digital Indonesia, AdaKami telah mengantongi izin dari OJK untu menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan.

Baca Juga: Perkuat Komitmen Dalam Melayani Nasabah, AdaKami Siapkan Perlindungan Gratis untuk Para Pengguna

AdaKami memiliki misi mewujudkan inklusi keuangan dan memberikan solusi bagi masyarakat Indonesia melalui inovasi dan edukasi. Upaya AdaKami dalam sosialisasi literasi keuangan tergolong variatif sehingga mengedukasi masyarakat tanpa terasa membosankan.

Pada bulan Juli hingga Oktober 2022, AdaKami mengadakan roadshow talkshow dengan tema beragam, seperti manfaat dan risiko pinjol, pemahaman fintech P2P lending, dan inovasi keuangan masa kini di beberapa stasiun radio di Indonesia.

AdaKami secara rutin berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat salah satunya melalui Instagram Live. (Sumber: Dok. AdaKami)

AdaKami juga rutin mengadakan AdaEducation melalui platform Instagram Live setiap bulan dengan menghadirkan topik dan KOL yang relevan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari.

AdaKami secara aktif berkolaborasi dengan para KOL serta public figure, salah satunya Yuki Kato, untuk membuat konten edukasi keuangan.

AdaKami juga menggaet CARInih dan KompasTV dalam usaha mendorong digitalisasi UMKM melalui kompetisi CARIPreneur.

Seluruh aktivitas tersebut dilaksanakan dalam rangka mendukung Bulan Inklusi Keuangan 2022. AdaKami akan terus berkomitmen dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia, khususnya di bidang literasi keuangan.

Penulis : Meirna-Larasati

Sumber : Kompas TV


TERBARU