> >

Merayakan Keberagaman Budaya Nusantara Lewat Kolaborasi Satu dalam Cita di Solo

Advertorial | 22 Juni 2023, 16:00 WIB
Titimangsa, Katadata, dan Pura Mangkunegaran, Solo bersama Bank Central Asia (BCA) mempersembahkan kolaborasi Satu dalam Cita di Pura Mangkunegaran, Solo pada 23–25 Juni 2023. (Sumber: Dok. Titimangsa)

SOLO, KOMPAS.TV – Titimangsa, Katadata, dan Pura Mangkunegaran Solo bersama Bank Central Asia (BCA) mempersembahkan kolaborasi “Satu dalam Cita” di Pura Mangkunegaran, Solo, yang terdiri atas:

  • Pertunjukan SUDAMALA: Dari Epilog Calonarang (24 & 25 Juni 2023)
  • Pasar Kangen (23–25 Juni 2023), Sudamala Tour (23-25 Juni 2023)
  • Royal Heritage Dinner (23–25 Juni 2023)
  • Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran (24 Juni 2023)
  • Lokakarya Kesenian (23–25 Juni 2023)

Nicholas Saputra dan Happy Salma selaku Produser Sudamala: Dari Epilog Calonarang menyatakan rasa senang dan banggakarena dapat berkolaborasi dengan begitu banyak pihak dari latar budaya yang beragam.

Pementasan Sudamala ini secara keseluruhan melibatkan 402 orang; selain seniman dan maestro juga pekerja seni dan tenaga profesional, di antaranya 102 orang didatangkan dari Bali, 44 orang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan sekitarnya, serta 256 tim kerja, penari, dan pegiat seni dari Solo.” 

“Kami juga sangat terharu dan surprise dengan antusias penonton yang luar biasa. Ini adalah pertunjukan seni tradisi dimana dalam kurun waktu beberapa jam setelah pemesanan pertunjukan dibuka melalui website, tiket telah terjual habis 90 persen. Ini menandakan bahwa seni tradisi memiliki magnet dan relevansi dengan masyarakat umum saat ini."

Baca Juga: 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korsel, Persis Solo Akan Lawan Jeongbuk Hyundai Motors!

"Hadirnya pementasan turut menghidupkan ekosistem seni pertunjukan yang berkontribusi dalam menggerakan perekonomian masyarakat. Tidak hanya masyarakat Solo yang menonton, namun juga orang-orang dari berbagai kota di Indonesia, bahkan luar negeri seperti Singapura dan Malaysia,” tambah Nicholas Saputra dan Happy Salma.

“Pertunjukan Sudamala: Dari Epilog Calonarang ini menampilkan dua tokoh sentral yaitu Walu Nateng Dirah (Calonarang) dan Mpu Bharada, sebagai simbol dualisme yang esensinya pada pertunjukan ini sebagai upaya penyelarasan atau harmonisasi sehingga akan muncul keharmonisan,” ucap Jro Mangku Serongga selaku Sutradara.

Wayan Sudirana, selaku Penata Musik Sudamala: Dari Epilog Calonarang mengatakan, dalam konteks musikal, iringan karya Sudamala: Dari Epilog Calonarang sengaja digarap baru, tetapi masih memakai elemen-elemen tradisional yang melekat pada iringan Calonarang pada umumnya.

"Konsep musikalnya merujuk kepada konsep musik Neo-Traditional (tradisional baru)—membuat iringan dengan struktur dan pola garap baru, dan secara bersamaan berusaha mempertahankan elemen-elemen dan karakteristik tradisi dari Calonarang itu sendiri,” ujar I Wayan.

CEO & Co-Founder Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, sebagai perusahaan media berbasis data, Katadata bangga bisa menjadi bagian dari event Satu Dalam Cita ini. Keterlibatan Katadata merupakan upaya untuk melakukan literasi budaya kepada publik.

“Katadata tidak hanya memproduksi informasi dan berita, tapi juga menyelenggarakan beragam event, sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan edukasi publik. Dalam konteks itu, event 'Satu dalam Cita' ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan literasi budaya masyarakat, sekaligus upaya bersama dalam melestarikan budaya lokal,” kata Metta.

"Kota Solo sendiri merupakan kota yang sangat kental dengan kebudayaan Jawa, memiliki daya tarik serta kekhasan yang tidak bisa ditemukan di daerah lain. Beriringan dengan pementasan Sudamala, kami juga mengadakan Royal Heritage Dinner, di mana pengunjung dapat menjadi bagian dari kegiatan budaya di Pura Mangkunegaran, baik lewat kuliner maupun pengalaman budaya tari dan karawitan,” kata KGPAA Mangkoenagoro X.

“Kami bangga karena dapat teribat di dalam acara Satu dalam Cita ini. Kami sangat mengapresiasi setiap ide kreatif yang diusung dalam acara ini, sehingga berhasil menarik perhatian dan kepedulian masyarakat akan nilai budaya dan kesenian luhur yang ditampilkan," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.

"Hal ini selaras dengan salah satu pilar program CSR Bakti BCA, yakni Bakti Budaya, yang senantiasa berkomitmen untuk turut merawat dan melestarikan tradisi budaya luhur yang merupakan identitas jati diri bangsa,” imbuh Hera.

Hera juga berharap bahwa acara ‘Satu dalam Cita’ ini dapat menciptakan multiplier effect untuk perekonomian nasional, yaitu berupa peningkatan produktivitas dan kualitas hidup para seniman dan pelaku UMKM, serta peningkatan aktivitas pariwisata di Solo selaras dengan program pemerintah Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja.

Baca Juga: Sambut HUT RI, KJRI Perth Boyong Gatot Kaca dan Pertunjukan Seni Indonesia

Acara ini disponsori oleh Mitsubishi Motors, Drive Your Ambition, Tiktok, OPPO Indonesia, Grab Indonesia sebagai official transport partner, Jasa Raharja, Telkom Indonesia, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pegadaian, PT. Pupuk Indonesia (Persero), Indofood, dan Menzel Ubud Hotel. Acara ini juga didukung oleh Pemerintah Kota Surakarta, Solo The Spirit of Java, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Galeri Indonesia Kaya, KAI, Amaris Hotel Sriwedari Solo, Solia Hotels, dan Cheers.

Program ini juga menggandeng beberapa media partner seperti: Harper's Bazaar, Her World Indonesia, Cosmopolitan Indonesia, Mother & Beyond, Katadata.co.id, Zigi.id, Brava Radio, i radio, Sea Today, Kompas TV, RIA FM, dan TA Media Group.

Sudamala: Dari Epilog Calonarang

Pementasan Sudamala: Dari Epilog Calonarang menceritakan kisah Walu Nateng Dirah, seorang perempuan yang memiliki kekuatan dan ilmu yang luar biasa besar serta ditakuti banyak orang termasuk membuat resah raja yang berkuasa saat itu, Airlangga.

Hal ini pula yang menyebabkan tak banyak pemuda yang berani mendekati putri semata wayangnya, yang bernama Ratna Manggali. Walu Nateng Dirah sangat kecewa dan mengekspresikan kepedihannya dengan menebar berbagai wabah. Luka hatinya itu akhirnya sementara terobati, setelah Ratna Manggali menikah dengan Mpu Bahula.

Kehidupan pernikahan ini ternyata dicederai Mpu Bahula. Ia yang ternyata adalah utusan pendeta kepercayaan Raja Airlangga, mengambil pustaka sakti milik Walu Nateng Dirah yang akhirnya jatuh ke tangan Mpu Bharada.

Walu Nateng Dirah kecewa dan murka, kemurkaan nya lalu menimbulkan wabah yang menyengsarakan banyak orang. Setelah Mpu Bharada mengenali ilmu yang dimiliki Walu Nateng Dirah, Ia lantas menantang Walu Nateng Dirah untuk beradu ilmu, agar dapat menuntaskan bencana dan wabah yang melanda.

Siapakah yang menang dalam pertarungan ini? Apakah Walu Nateng Dirah, seorang perempuan sakti yang kecewa? Ataukah Mpu Bharada, seorang brahmana suci, pendeta kesayangan Raja Airlangga?

Tim Produksi

  • Produser : Happy Salma, Nicholas Saputra
  • Produser Pendamping: Cokorda Gde Bayu Putra
  • Sutradara & Pemain Walu Nateng Dirah: Jro Mangku Serongga (I Made Mertanadi)
  • Dramaturg: Wawan Sofwan
  • Pimpinan Artistik : Iskandar Loedin
  • Musik: I Wayan Sudirana dan Gamelan Yuganada
  • Penata Kostum: Anak Agung Ngurah Anom Mayun K. Tenaya, Retno Ratih Damayanti
  • Pimpinan Produksi: Pradetya Novitri
  • Informasi Pemesanan Tiket Pertunjukan Sudamala: 085216578851

Royal Heritage Dinner (23–25 Juni 2023di Pracima Tuin)

Pracima Tuin menghadirkan nuansa klasik jamuan makan kerajaan yang sudah berusia 266 tahun. Jamuan diiringi pertunjukan kesenian musik dan tari tradisional Mangkunegaran dengan koreografer Eko Supriyanto.

Pengunjung juga berkesempatan untuk bersama-sama membersihkan diri dengan menyaksikan tarian ruwat murwakala yakni prosesi pembebasan diri dari gangguan Batara Kala, sambil menikmati hidangan khas Jawa yang dipadukan masakan khas Bali.

Peserta juga secara khusus dapat bertemu sapa dengan produser pertunjukan Sudamala yakni Nicholas Saputra dan Happy Salma. Informasi Pemesanan Tiket Royal Heritage Dinner: 085218604836

Pasar Kangen (2325 Juni 2023 di Pamedan Pura Mangkunegaran Solo)

Pasar Kangen adalah acara tahunan yang digelar di Yogyakarta sejak 2007 ini mempertemukan tradisi, kuliner, kesenian, dan kreativitas dalam kemasan khas tempo dulu yang bisa dinikmati seluruh kalangan masyarakat. Kini Pasar Kangen hadir di Pamedan Pura Mangkunegaran yang diikuti oleh kurang lebih 60 UMKM di Solo dan sekitarnya.

Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran (24 Juni 2023 di Pura Mangkunegaran)

Ruwatan di pulau Jawa, khususnya Pura Mangkunegaran, adalah upacara yang ditujukan untuk membuang keburukan atau menyelamatkan sesuatu dari sebuah gangguan.

Ruwat Bumi Pura Mangkunegaran berupa pertunjukan wayang ruwat yang digelar di depan Pendhapi Ageng yang dapat disaksikan oleh para abdi dalem dan masyarakat umum. Selain itu, terdapat sesajen atau sajian-sajian persembahan ruwat berupa gunungan, tumpeng, dan lain-lain.

Lokakarya (23–25 Juni 2023)

Lokakarya gaya Mangkunegaran adalah semacam pelatihan kepada peserta peminat seni budaya Mangkunegaran, di antaranya yaitu:

  1. Lokakarya Tari
  2. Lokakarya Karawitan
  3. Lokakarya Topeng
  4. Lokakarya Membatik
  • Informasi Pemesanan Tiket Lokakarya: 081939302495

Sudamala Tour (23–25 Juni 2023)

Sebagian orang menginginkan rasa damai, tenang, dan jaya dalam dirinya supaya dijauhkan dari amarah dan hawa nafsu yang mengantarkan pada dosa-dosanya. Perantara yang dapat dilakukan salah satunya adalah meruwat diri dengan cara bermeditasi. Kesempatan meditasi dihadirkan dalam tour Sudamala di Candi Sukuh.

Para peserta tur juga dapat berkeliling di Candi Sukuh dan Candi Cetho, menikmati hidangan kesukaan K.G.P.A.A Mangkoenagoro IX di Bale Branti Kemuning. Informasi Pemesanan Tiket Sudamala Tour: 085172175949

Praba Dwipa: Pameran Dokumentasi Hubungan Jawa Bali (23–25 Juni 2023 di Ruang Pariwisata Pura Mangkunegaran)

Hubungan antara Jawa dan Bali sampai saat ini dapat terlihat dan tidak dapat terpisahkan. Hal tersebut disebabkan karena akar budaya Jawa dan Bali adalah satu, yakni jejak budaya Nusantara yang merupakan local genius nenek moyang bangsa Indonesia. Pura Mangkunegaran menghadirkan pameran dokumentasi yang memperlihatkan hubungan Jawa Bali sejak dari dulu sampai saat ini.

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU