> >

Jokowi Tegaskan Komitmen Kemandirian Ekonomi Indonesia dalam Peringatan Harlah Pancasila 2024

Advertorial | 3 Juni 2024, 16:00 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Kepala BPIP Yudian Wahyudi (dua dari kanan) dan para menteri mengenakan busana tradisional dari berbagai daerah Indonesia dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Garuda PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Kota Dumai, Provinsi Riau, 1 Juni 2024. (Sumber: Dok. Sekretariat Negara)

Presiden juga menyoroti pentingnya transisi energi ke arah yang lebih hijau sebagai bagian dari upaya global dan nasional untuk menghadapi tantangan lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia untuk energi terbarukan. Maka dari itu, transisi energi harus dilanjutkan secara bertahap dan berkeadilan. 

"Kita harus mempercepat transisi menuju energi hijau. Pertamina dan PLN harus terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, yang menyejahterakan masyarakat bawah, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila," tuturnya.

Presiden menutup sambutannya dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memegang teguh nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, menyosialisasikan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda dengan cara yang relevan dan praktik nyata.

Baca Juga: Alasan BPIP Pilih Blok Rokan Tempat Upacara Peringatan Harlah Pancasila yang akan Dipimpin Jokowi

Kebhinekaan Budaya Bangsa Lewat Busana Tradisional Indonesia

Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun 2024 ini, Presiden Joko Widodo bersama para menteri menampilkan kebhinekaan budaya Indonesia melalui busana tradisional dari berbagai daerah.

Presiden Joko Widodo tampil dalam Baju Melayu Teluk Belango, lengkap dengan aksesori tradisional yang menunjukkan kebesaran dan kearifan lokal.

Busana ini tidak hanya menonjolkan estetika tetapi juga sarat dengan simbolisme mendalam seperti ketabahan dan integritas, mencerminkan nilai-nilai yang ditanamkan Pancasila.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi tampil anggun mengenakan kebaya kontemporer yang menegaskan bahwa kebaya dapat dipakai dalam segala situasi tanpa mengurangi keanggunan.

Menurut Retno, busananya menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya Jakarta, tetapi dari Sabang sampai Merauke sehingga setiap daerah memiliki keunikan yang memperkuat identitas nasional bangsa.

Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono memilih pakaian adat Melayu Riau berwarna biru dengan motif warna emas. Ia menekankan bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara tapi juga falsafah hidup yang akan menuntun Indonesia mencapai tujuan kemerdekaan.

“Tentunya semangat hari ini bagaimana kita menghadirkan keberagaman Nusantara tetapi dalam satu kesatuan yang kokoh. Inilah yang selalu menjadi kekuatan bangsa Indonesia," ungkap menteri yang akrab disapa AHY tersebut.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, yang mengenakan baju adat Kalimantan, mengingatkan bahwa sederhana dalam tampilan tetapi kaya makna. 

"Semoga Pancasila tetap selalu di hati untuk menjadi pegangan pelaksanaan tugas-tugas kita ke depan," ujar Menteri Basuki.

Perayaan ini bukan hanya tentang memperingati Hari Lahir Pancasila, tetapi juga tentang memperlihatkan dan merayakan keberagaman budaya yang menjadi fondasi kokohnya Indonesia.

Kehadiran berbagai pakaian adat ini menjadi simbol nyata dari pesan persatuan yang dianjurkan oleh Pancasila, yang terus relevan sepanjang masa. 

Peringatan Hari Lahir Pancasila di Riau ini menjadi momen penting untuk refleksi bersama tentang pentingnya nilai-nilai dasar bangsa dalam menjawab tantangan zaman dan memperkuat posisi Indonesia di kancah global. 

Penulis : Adv-Team

Sumber : Kompas TV


TERBARU