> >

Abdul Somad Ditolak Singapura sebab Dinilai 'Sebarkan Ajaran Ekstremis dan Segregasi', Apa Maknanya?

Bbc indonesia | 21 Mei 2022, 13:36 WIB
Ustaz Abdul Somad (Sumber: istimewa)

Baca juga:

Menurutnya, materi-materi ceramah Abdul Somad di dalam negeri mengundang pro dan kontra. "Dan tiga alasan yang disampaikan pemerintah Singapura itulah yang juga selama ini kita prihatinkan."

Misalnya, terkait dengan alasan menyebarkan ajaran ekstremisme dan segregasi, menurut Ahmad hal itu juga mengancam dalam konteks masyarakat Indonesia yang majemuk.

"Lalu yang kedua, beliau juga tidak segan menghina atau merendahkan umat agama lain dan itu tentu tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila, bahkan nilai-nilai Islam itu sendiri."

"Lalu yang juga memprihatinkan buat saya adalah pembenaran terhadap aksi bom bunuh diri meskipun itu konteksnya konflik Israel-Palestina tetapi sejauh yang saya tahu dengan alasan apapun bom bunuh diri tetap tidak bisa dibenarkan," ujarnya.

Mengapa Singapura menolak Abdul Somad?

Kementerian Dalam Negeri Singapura mengungkapkan alasan Abdul Somad dan rombongan perjalanannya ditolak masuk ke negara itu, yakni dia "dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura".

"Misalnya, Somad menyatakan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid,'"demikian pernyataan tertulis Kemdagri Singapura.

Menurut pemerintah Singapura, dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir".

"Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai "kafir" (kafir)."

Sementara Somad diklaim Singapura berusaha memasuki negara itu dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. "Pemerintah Singapura memandang serius setiap orang yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasi."

Abdul Somad: "Apakah karena teroris? ISIS? Bawa narkoba?

Abdul Somad menegaskan bahwa dia bersama istri, anak dan sahabatnya hendak pergi ke Singapura dari Batam dalam rangka berlibur pada 16 Mei lalu, bukan untuk acara pengajian atau tablig akbar.

Namun saat menjalani pemeriksaan imigrasi ketika mereka tiba di Pelabuhan Tanah Merah pada Senin siang (16/05), Abdul Somad tidak bisa masuk Singapura.

Dia mengaku tidak mendapat penjelasan dari petugas Singapura, padahal semua dokumen perjalanannya lengkap.

"Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan, pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan Ambassador of Singapore in Jakarta," ujarnya saat diwawancara di kanal YouTube Hai Guys Official.

Abdul Somad pun melanjutkan dalam bahasa Inggris. "You have to explain to our community, why did your country, why did your government reject us? Why did your government deport us? Kenapa? Apakah karena teroris? Apakah karena ISIS? Apakah karena bawa narkoba? Itu mesti dijelaskan," ujarnya, sambil menegaskan dirinya dan rombongannya dideportasi oleh Singapura.

https://www.instagram.com/p/CdqSshnprcb/

Setelah ditahan kurang lebih empat jam, termasuk ditahan seorang diri selama sejam di ruangan kecil yang disebutnya "berukuran 1x2 meter", Somad tetap tidak diperbolehkan masuk ke Singapura dan kembali ke Indonesia pada Senin sore.

Kritik perlakuan Singapura atas Abdul Somad

BBC Indonesia telah menghubungi beberapa pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia untuk dimintai tanggapan mengenai kejadian yang dialami Abdul Somad di Singapura, dan sampai berita ini diturunkan belum ada yang merespons.

Namun dalam cuitannya di Twitter pada Rabu (18/05), yang dikutip oleh beberapa media nasional, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengritik perlakukan Singapura atas Abdul Somad itu.

Dia menyebut Singapura "jangan berburuk sangka kepada warga negara tetangganya" dan "perilaku ini harus diprotes".

Kritik serupa juga disampaikan oleh anggota DPR, Fadli Zon, dalam cuitannya pada Selasa (17/05). Dia menyebut pendakwah yang juga dikenal dengan sebutan UAS (Ustaz Abdul Somad) itu adalah "warga negara Indonesia terhormat" sehingga kejadian tersebut adalah penghinaan.

Menurutnya, sangat tidak pantas pihak Singapura memperlakukan Abdul Somad seperti itu termasuk "deportasi" tanpa penjelasan.

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : BBC


TERBARU