> >

Cacar Monyet: Pasien Terkonfirmasi Pertama di Indonesia Ditemukan di Jakarta, Ini Gejala-Gejalanya

Bbc indonesia | 21 Agustus 2022, 14:25 WIB
Sapana Patel, seorang apoteker terdaftar, memegang sebotol vaksin cacar monyet atau monkeypox di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di Hollywood Barat, California, Amerika Serikat pada 3 Agustus 2022. (Sumber: AP Photo/Richard Vogel, File)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan satu pasien cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Kasus tersebut ditemukan di wilayah DKI Jakarta.

"Pasien ada yang satu terkonfirmasi dari DKI Jakarta, seorang lelaki 27 tahun," kata Muhammad Syahril selaku juru bicara Kemenkes dalam konferensi pers video, Sabtu (20/8).

Menurut Syahril, pasien cacar monyet yang sudah terkonfirmasi tersebut memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Dia terdeteksi melalui petugas kesehatan di rumah sakit yang merawat pasien. Pasien mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022 dan mengalami pembesaran kelenjar limfa.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan pemeriksaan polymerase chain reaction atau PCR.

"Dalam hitungan dua hari, PCR dilakukan dan tadi malam (Jumat, 19/8), diumumkan positif terkonfirmasi," kata Syahril.

Syahril juga menyebut, pasien yang terkonfirmasi cacar monyet sudah muncul bercak cacar di tubuhnya.

"Ada cacarnya muka, telapak tangan, kaki dan sebagian alat genitalia (atau organ seksual)," ucap dia.

Syaril mengatakan kondisi pasien yang terkonfirmasi cacar monyet tersebut kini dalam kondisi yang baik dan memiliki gejala ringan sehingga hanya perlu dilakukan isolasi mandiri di rumah.

Baca juga:

Pada awal Agustus 2022, seorang dokter ahli penyakit dalam, menduga, kasus cacar monyet kemungkinan sudah ada di Indonesia, namun belum terdeteksi.

Hal itu dia utarakan karena cacar monyet saat ini sudah menyebar di 87 negara, sebagian besar di Eropa, sebanyak lebih 26.000 kasus. Di Asia, kasus ini terdeteksi di Singapura, Thailand dan Filipina.

Zubairi Djoerban, spesialis penyakit dalam, mengatakan, tidaklah logis apabila kasus cacar monyet belum ditemukan di Indonesia, sementara penyakit itu sudah menyebar ke berbagai negara.

"Enggak logis kalau di Indonesia belum ada [kasus positif cacat monyet]. Jadi, mungkin sekali sudah ada, namun belum terdeteksi," kata Zubairi kepada BBC News Indonesia, Kamis (04/08).

Akhir bulan lalu, Kementerian Kesehatan juga melaporkan setidaknya ada sembilan suspek pasien cacar monyet, namun belakangan dinyatakan negatif.

Indonesia telah mewaspadai merebaknya kasus ini setelah Badan Kesehatan Dunia, WHO, menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global.

Apa yang harus dilakukan pemerintah?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah tentang penanganan wabah cacar monyet.

Mereka meminta pemerintah memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara dan pos lintas batas darat negara.

"Dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala," kata Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi, Selasa (02/08).

Baca juga:

Menanggapinya, Juru bicara Kemenkes, Muhammad Syahril mengklaim, pemerintah telah memperluas dan memperketat skrining di kawasan itu.

"Kita sudah melakukan kewaspadaan dalam negeri sejak awal di pintu-pintu masuk negara kita," kata Syahril.

Bagaimana kesiapan rumah sakit?

Mengantisipasi kemungkinan adanya kasus positif cacar monyet, pemerintah juga mengklaim telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang di berbagai rumah sakit, termasuk ruangan isolasi.

"Ruangan yang disediakan adalah ruangan isolasi biasa. Bukan ruang isolasi yang bertekanan negatif.

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : BBC


TERBARU