Menparekraf Sandiaga Uno Targetkan Bioskop Bisa Tembus 100 Juta Penonton di 2025
Ekonomi dan bisnis | 4 Maret 2021, 15:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, optimis dunia perfilman Indonesia bisa bangkit. Ia juga menargetkan bioskop bisa menjaring 100 juta penonton di tahun 2025.
Hal ini disampaikan Sandiaga Uno ketika berdiskusi dengan Komunitas Bisnis Film Bioskop Indonesia.
Ia mengaku terus berdiskusi dengan berbagai pihak agar industri ini tidak mati dan tetap bisa terus berjalan meski di tengah pandemi.
Baca Juga: Sandiaga Uno Bertemu Nadiem Makarim Bahas Posisi Borobudur
“Pandemi membuat seluruh bioskop tanah air terpaksa harus ditutup pada Maret 2020. Tetapi pasca dibukanya kembali per 23 Feb 2021, film Indonesia berhasil menarik 390 ribu penonton di bioskop,” ujar Sandiaga dalam keterangan foto yang diunggah di akun instagram pribadinya, Kamis (4/3/2021).
Ia mengakui, kondisi saat ini belum sepenuhnya pulih. Meski begitu, ia optimis bahwa angka ini akan terus bergerak naik.
“Bahkan saya optimis jumlah penonton film Indonesia akan bangkit lebih baik lagi, dan bisa tembus angka 100 juta di 2025 baik offline maupun online,” tandasnya yang dilansir dari KOMPAS.com.
Baca Juga: Cerita Menparekraf Sandiaga Uno Sebagai Penyintas Covid-19
Menurutnya, jika sudah begitu industri film lokal akan menjadi raja di negara sendiri. Peluang kerja pun akan semakin terbuka di industri film ini.
“Apalagi dengan banyaknya kanal distribusi film, ini tentunya melahirkan peluang baru. Layanan streaming akan menjadi substitusi sementara yang nantinya kita harapkan masyarakat segera kembali ke bioskop,” urainya.
Ia menegaskan, Kemenparekraf all out mendukung kebangkitan film dan bioskop. Salah satunya dengan memberikan keringanan pajak hiburan melalui bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca Juga: Sandiaga Uno Bagikan Momen Ultah ke-85 Sang Ayah: Alhamdulillah Masih Sangat Fit dan Bugar
Kemenparekraf juga mendukung para kreator dan inovator Indonesia dalam ajang SXSW Conference dan Festivals.
“Sejak diselenggarakan pertama kali tahun 1987 di Austin, Texas, Amerika Serikat, event SXSW telah ber-evolusi menjadi destinasi utama para inovator seluruh dunia,” bebernya.
Secara umum, ia menjelaskan bahwa SXSW selalu membawa tiga tema besar yaitu film, musik dan media interaktif.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Gandeng Maskapai dan Dubes untuk Genjot Pariwisata
“Pada bulan Maret tahun 2019, event SXSW mencapai angka 70.000 pengunjung. Sebagian besar di antaranya merupakan pengambil keputusan/decision maker dalam perusahaannya, sehingga kesepakatan bisnis lebih mudah terjadi,” kata Sandiaga.
Meski pada tahun 2020 lalu SXSW batal diadakan, kondisi tersebut tidak lantas membuat inovator Indonesia patah semangat.
“Namun kita tetap semangat, tetap optimis, dan Kemenparekraf all out mendukung para kreator dan inovator Indonesia unjuk gigi di SXSW yang akan diadakan secara virtual tanggal 16-20 Maret nanti,” ucapnya.
Penulis : Rizky-L-Pratama
Sumber : Kompas TV