> >

Jarak Tangki Balongan Terlalu Dekat Jalan, Pertamina akan Bangun Buffer Zone

Bumn | 21 Mei 2021, 12:43 WIB
Pertamina telah mengerahkan 10 mobil pemadam kebakaran (damkar) Pertamina Group menangani kebakaran di area Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) (Sumber: KOMPAS/PERTAMINA)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui, jarak tangki minyak di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terlalu dekat dengan jalan umum. Sehingga perlu dibangun buffer zone.

Buffer zone adalah area kosong agar jarak antara fasilitas di area kilang tidak terlalu dekat dengan jalan umum yang dilintasi warga.

"Perlunya buffer zone. Memang itu di samping kita itu adalah jalan raya dan kecelakaan terjadi untuk orang yang melintas. Jadi lesson learn kami sekarang prioritaskan pembangunan area untuk buffer zone," kata Nicke dalam rapat bersama Komisi VII DPR, Kamis (20/05/2021).

Baca Juga: Ada Tindak Pidana, Kebakaran Kilang Minyak Balongan Naik ke Tingkat Penyidikan

Hal serupa juga terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara. Pertamina juga mempertimbangkan untuk memasang buffer zone di Kilang Cilacap dan Kilang Balikpapan.

"Contohnya di Plumpang ini kalau soal safety, sudah enggak safe sama sekali. Makanya ada dua opsi, apakah bebaskan area di situ untuk area buffer zone atau kita pindahkan (TBBM Plumpang)," ujar Nicke.

"Jadi untuk reason safety, kami akan lakukan itu, terlepas dari masalah teknis (di Balongan) nanti kami sampaikan. Tapi yang jadi agenda besar kita adalah untuk bebaskan area di situ agar ada buffer zone yang cukup," tambahnya.

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Indonesia akan Berhenti Impor BBM dan LPG pada 2030

Hingga saat ini, investigasi ledakan Kilang Balongan masih dilakukan oleh tim terkait, termasuk polisi.

Sebelumnya, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto meminta Kilang Balongan harus memiliki batas ideal dengan aktivitas atau rumah warga di sekitarnya. Menurutnya, jalan yang ada sekarang sebaiknya ditutup, kemudian membuat jalan alternatif untuk dilalui masyarakat.

"Kami sudah melakukan pengecekan dan menemukan fakta bahwa kawasan kilang minyak yang juga merupakan objek vital ini harus dalam batas-batas ideal terhadap interaksi masyarakat," kata Sugeng dalam siaran persnya, Jumat (09/04/2021).

Baca Juga: Pertamina Sasar Pesantren Jadi Basis Distribusi BBM Lewat Pertashop

Jika tidak ada batas ideal, akan berakibat fatal bagi masyarakat sekitar jika terjadi insiden seperti kebakaran beberapa waktu lalu.

"Apalagi kalau menyangkut bahan kimia berbahaya yang tidak tampak tetapi sesungguhnya berbahaya," tuturnya.

Komisi VII DPR juga merekomendasikan relokasi hunian penduduk yang terlalu dekat dengan objek vital ini. DPR menyarankan seluruh pemangku kepentingan termasuk warga sekitar duduk bersama dan bermusyawarah.

Sehingga masyarakat bisa secara baik untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman, nyaman dan secara ekonomis masyarakat tetap menjalankan kegiatannya seperti semula.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU