> >

Arab Saudi Akan Tambah Kuota, Bisnis Penyelenggara Perjalanan Haji dan Umrah Kian Potensial

Ekonomi dan bisnis | 25 Mei 2021, 23:46 WIB
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah (Sumber: Agung Pribadi)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Arab Saudi berencana menaikkan kuota jemaah umrah yang sebelumnya 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030.

Melihat hal itu, membuat bisnis layanan pendukung (service provider) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dinilai sangat potensial.

Bisnis tersebut mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi.

“Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun,” tutur Saipul Bahri, President Director PT Arsy Buana Travelindo (ABT), dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/5/2021) seperti dikutip dari Kontan.co.id.  

Menurut Saipul, total penduduk muslim Indonesia mencapai 215 juta atau 87% dari populasi dan 24% dari total dunia.

Setiap tahunnya, dalam kondisi normal, sebanyak 221 ribu jemaah haji asal Indonesia berangkat ke Arab Saudi.

Sebanyak  204 ribu di antaranya merupakan haji reguler dan sisanya 17 ribu haji VIP. 

Baca Juga: Penyelenggara Perjalanan Umrah Tunggu Kepastian Protokol Resmi

Lebih lanjut, Saipul mengatakan, jumlah pendaftar haji terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sehingga lama antrean terus bertambah.

Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), antrean terlama dialami calon jemaah haji Kalimantan Selatan, yakni 34 tahun, sedangkan terpendek Maluku, 12 tahun. 

Saat ini, terdapat 323 PIHK dan 1.016 PPIU.

Mereka adalah mitra bisnis dari perusahaan layanan pendukung haji dan umrah seperti ABT. 

Meski Arab Saudi sempat menutup haji dan umrah pada 2020, akibat pandemi Covid-19.

Tahun ini mereka telah membuka ibadah haji dari luar negeri dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya vaksinasi Covid-19.

Adapun, Arab Saudi memiliki agenda untuk memacu sektor wisata, di samping minyak mentah.

Kuota umrah pun dinaikkan menjadi 30 juta per tahun pada 2030.

Ini menjadi fondasi kuat bagi bisnis layanan pendukung haji dan umrah untuk terus bertumbuh. 

Berdasarkan data Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai 948 ribu pada 2018-2019 atau 1440 hijriah dari total 4,4 juta jemaah.

Indonesia berada di posisi kedua penyumbang jemaah umrah dengan kontribusi 21,44%, di bawah Pakistan.

Saat ini saja, ada sekitar 100 ribu calon jemaah umrah asal Indonesia.

Baca Juga: Arab Saudi Akan Buka Kembali Ibadah Haji dan Umrah Tahun 2021

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU