> >

Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, PHRI: Perhotelan di Surakarta Dalam Kondisi Mengkhawatirkan

Ekonomi dan bisnis | 28 Juni 2021, 20:04 WIB
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang diikuti oleh staf The Alana Hotel and Conventions Solo, Senin (28/6/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

SURAKARTA, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 membuat sektor perhotelan di Soloraya mengkhawatirkan.

Kekhawatiran itu diungkapkan oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Surakarta.

"Wacana seperti lockdown (penutupan sementara) makin mengkhawatirkan bagi tamu. Ini memang masa tidak baik bagi perhotelan," kata perwakilan Humas PHRI Surakarta Sistho A Sreshtho di sela program vaksinasi di The Alana Hotel and Conventions Solo, Senin (28/6/2021), dikutip dari laman Antara

Menurut Sistho yang juga General Manager The Alana Hotel and Conventions, kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada menurunannya tingkat okupansi hotel yang sempat membaik pada saat diberlakukannya pelonggaran sejumlah aturan beberapa waktu lalu.

Adapun, saat ini rata-rata tingkat okupansi hotel di Soloraya sekitar 30-40 persen.

Oleh karena itu, pihaknya menilai program vaksinasi menjadi salah satu modal utama dalam menghadapi situasi ini.

Selain itu, dikatakannya, sektor perhotelan dan pariwisata akan sulit bangkit tanpa adanya dukungan dari mitra kerja terkait, salah satunya pemerintah.

Baca Juga: Kapasitas Ruang Isolasi untuk Pasien Covid-19 di Kota Surakarta Makin Menipis

Dalam hal ini kebijakan pemerintah akan berdampak bagi kami, perhotelan dan pariwisata tidak bisa berjalan sendiri," katanya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, selama ini Solo dan sekitarnya merupakan pasar pengumpan, sedangkan kota yang menjadi penyumbang okupansi adalah kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Sayangnya, kota-kota yang menjadi penyumbang okupansi tersebut saat ini juga terdampak Covid-19.

Dampaknya, banyak calon tamu yang akhirnya menunda perjalanan dengan melakukan pembatalan pemesanan maupun jadwal ulang.

"Hampir semua tamu, baik corporate (perusahaan) maupun family (keluarga). Alasannya, ada pembatasan ketat di kotanya," terangnya.

Sementara itu, terkait dengan vaksinasi yang diikuti oleh staf perhotelan, ia berharap bisa meningkatkan rasa percaya diri para tamu sehingga berdampak pada perbaikan kondisi ekonomi khususnya di daerah.

"Kami fokus pada pencegahan Covid-19, selain vaksin untuk sertifikat CHSE juga sudah kami lengkapi," katanya.

Baca Juga: Wisman Boleh Masuk ke RI Bulan Juni, Agen Wisata hingga Perhotelan Girang

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU