BPTJ Kebut Proyek JPM Dukuh Atas, Gunakan Skema Bundling dengan Revitalisasi Stasiun KRL Sudirman
Ekonomi dan bisnis | 4 Agustus 2021, 06:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di kawasan Dukuh Atas Jakarta Pusat direncanakan akan menggunakan skema bundling dengan revitalisasi Stasiun KRL Sudirman. Keputusan tersebut diambil usai hasil kajian yang merekomendasikan bahwa opsi pembangunan JPM saja ternyata kurang menarik investor.
"Jadi diputuskan bahwa pembangunan JPM Dukuh Atas satu paket bundling dengan revitalisasi Stasiun KRL Sudirman, namun dalam prosesnya pembangunan JPM akan didahulukan menyusul kemudian revitalisasi Stasiun KRL Sudirman," jelas Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana B Pramestri lewat siaran persnya yang diterima Kompas.tv, Selasa (4/8/2021)
Nantinya, JPM Dukuh Atas tersebut akan menghubungkan Stasiun LRT Setiabudi dengan Stasiun KRL Sudirman melewati sungai Ciliwung.
Secara tidak langsung, pembangunan JPM Dukuh Atas sekaligus juga akan menghubungkan dengan Stasiun BNI yang melayani Kereta Bandara.
Adapun, pembangunan JPM Dukuh Atas menurut Polana sepenuhnya diupayakan menggunakan pembiayaan swasta.
Baca Juga: Demi Anaknya, Ibu Ini Bangun Jembatan Penyeberangan Senilai Rp2,2 Miliar di Depan Sekolah
"PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) selama ini telah ditunjuk untuk merealisasikan proses bagaimana pelibatan pembiayaan swasta untuk merealisasikan proyek ini," terang Polana.
Ia juga menyampaikan bahwa JPM Dukuh atas diharapkan sudah selesai terbangun pada pertengahan tahun 2022, guna mendukung operasional LRT Jabodebek.
Keberadaan JPM ini juga akan semakin mengukuhkan kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan integrasi antarmoda perkotaan yang lengkap dan efisien.
Sebagai langkah untuk mempercepat realisasi pembangunan JPM Dukuh Atas, BPTJ telah membentuk Tim Percepatan Pembangunan JPM tersebut dengan melibatkan Ditjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Pemprov DKI Jakarta, PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta PT MRT Jakarta.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV