> >

Dengar Keluhan Harga Pakan dari Suroto, Ini Arahan Presiden Jokowi pada Dua Menteri

Ekonomi dan bisnis | 15 September 2021, 21:32 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan Suroto, peternak ayam petelur di Blitar yang ditangkap karena membentangkan poster ke rombongan kendaraan presiden, Rabu (15/9/2021). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan pada dua menteri untuk menindaklanjuti aspirasi peternak asal Blitar bernama Suroto yang sempat ditangkap karena membentangkan poster.

Suroto mengatakan, banyak peternak ayam kini tertekan karena harga pakan ternak yang tinggi, sedangkan harga jual telur begitu murah.

“Kita terjepit posisinya. Usaha gak bisa jalan. Kita produksi telur rugi. Sedangkan telur gak bisa keluar, menumpuk,” ujar Suroto usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Usai mendengarkan aspirasi dari Suroto dan perwakilan asosiasi peternak ayam petelur PPRN, Presiden Jokowi memberi arahan pada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.

Baca Juga: Harga Telur Ayam Terus Anjlok, Ini Penyebabnya

Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Presiden Jokowi memerintahkan agar kebutuhan jagung di beberapa daerah segera terpenuhi, sehingga harga pakan kembali turun.

“Perintah ke mendag dan mentan adalah melakukan langkah cepat minggu ini juga agar kebutuhan jagung, terutama Klaten, Blitar, Lampung bisa tertangani dengan harga yang normatif,” ujar Yasin Limpo.

“Kalau perlu pake subsidi-subsidi tertentu untuk 3 daerah sentra peternak itu agar cepat dan bisa tertangani,” imbuhnya.

Yasin menyebut, harga jagung dunia saat ini sedang bermasalah karena pandemi Covid-19. Sebab itu, Kemendag memilih tidak mengimpor jagung, meski harga tinggi.

“Terjadi ketidakseimbangan di industri perunggasan. Jadi ketika harga komoditas, terutama pakan perunggasan ternak naik, seperti komoditas jagung dan gandum, menyebabkan ongkos produksi petani peternak jadi,” tambah Mendag Luthfi.

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU