> >

Indonesia Jadi Target 741 Juta Serangan Siber, Perbankan Rugi Rp246 Miliar

Ekonomi dan bisnis | 26 Oktober 2021, 20:59 WIB
Ilustrasi serangan siber akibat peretas atau hacker menyasar Indonesia dan merugikan perbankan. (Sumber: maxpixel.net)

Lalu, ada pula potensi kerugian lain akibat kejahatan siber yang mencapai Rp208,4 miliar. 

"Oleh karena itu, upaya transformasi digital perlu diimbangi dengan manajemen risiko yang memadai, termasuk dalam mengelola keamanan siber," kata Teguh.

Baca Juga: Data KPAI Dijual ke Forum Hacker, Komisi I DPR: Ini Menegaskan Pentingnya UU PDP

Pada kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar mendesak BSSN untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber nasional.

“(ELSAM menilai) terdapat kebutuhan memperkuat kerja sama dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pengembangan strategi dan kebijakan untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber nasional,” ujar Wahyudi dalam keterangan tertulis, Selasa.

Apalagi, BSSN baru-baru ini menjadi target pembajakan oleh peretas atau hacker asal Brasil. Sedangkan BSSN adalah lembaga utama dalam tata kelola keamanan.

"BSSN memiliki fungsi di antaranya untuk merumuskan standar keamanan siber, membuat kebijakan teknis di bidang identifikasi, deteksi, proteksi, penanggulangan, hingga pemulihan insiden keamanan siber nasional,” kata Wahyudi.

Elsam mendesak BSSN memperkuat kemanan sistem informasi nasional di tengah turunnya kepercayaan publik.

“BSSN perlu mengambil tindakan nyata untuk memastikan apakah serangan yang dialami diakibatkan oleh manajemen organisasional yang lemah atau aspek kelalaian,” tegas Wahyudi.

Baca Juga: Tren Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Tidak akan Naikan Harga

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompascom


TERBARU