> >

Ini Sederet Keunggulan DME yang Akan Gantikan LPG

Kebijakan | 25 November 2021, 10:09 WIB
ILUSTRASI. Contoh tabung DME yang dipamerkan oleh PT Pertamina, PT Bukit Asam, dan Air Products and Chemical Inc (Sumber: Kontan.co.id)

Lantaran masih dalam tahap pengembangan, belum ada harga pasti DME yang dirilis pemerintah. Namun yang jelas, tidak akan lebih mahal dari LPG sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif sudah menyampaikan rencana penghentian impor BBM dan LPG kepada Presiden Jokowi  dalam rapat paripurna kabinet, Selasa (20/04/2021).

Dalam rapat itu, Arifin bersama Dewan Energi Nasional menyampaikan beberapa isu terkait meningkatnya permintaan energi jangka panjang, dan masalah pada terbatasnya pasokan sumber daya dalam negeri.

"Kemudian masih adanya impor BBM dan LPG, yang mana dalam strategi energi nasional, pada tahun 2030 kita tidak lagi impor BBM. Lalu, diupayakan juga tidak lagi impor LPG," kata Arifin dalam konferensi pers virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: IBC Ingin Akuisisi Produsen Mobil Listrik Jerman, Ahok: Tidak Layak Dibeli

Arifin juga menyampaikan kemajuan program elektrifikasi ke daerah terpencil serta perluasan program BBM 1 harga.

"Kita ingin capai 100 persen elektrifikasi, diharapkan semua daerah mendapatkan dukungan pasokan listrik. Demikian juga BBM, dengan program BBM satu harga harus bisa dinikmati masyarakat ke depannya," ujarnya.

Menurut Arifin, Presiden meminta agar pembangunan energi diarahkan menuju green economy atau pembangunan yang berbasis lingkungan. Untuk mencapainya, Kementerian ESDM akan mempercepat penggunaan energi baru terbarukan.

"Di 2035 kita upayakan bauran energi terbarukan meningkat sampai 38 ribu megawatt," pungkasnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU