> >

Kamar Hotel Jakarta Hampir Penuh, Luhut: Ini Menggembirakan

Ekonomi dan bisnis | 16 Desember 2021, 13:15 WIB
Menko Marvel Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan jelang Mataru kamar hotel di Jakarta penuh, tandanya ekonomi mulai membaik. Sampai investor China yang menjadi tamu Luhut hampir tidak mendapat kamar (16/12/2021). (Sumber: Tangkap layar youtube KBRI Wellington.)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menurunnya kasus Covid-19 dan penanganan pandemi yang semakin baik oleh pemerintah, membuat perekonomian terus bergeliat. Salah satu indikatornya adalah tingkat okupansi atau keterisian hotel-hotel di Jakarta yang hampir 100 persen. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan investor asal China yang menjadi tamunya bahkan sempat kesulitan mendapat kamar hotel. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru. 

Luhut mengungkapkan, Indeks Keyakinan Konsumen saat ini telah berada di level 118,5 poin, jauh lebih tinggi dari angka sebelum pandemi. Indeks ini pun sempat anjlok di bulan Agustus 2021 dengan berada di bawah angka 100 poin.

Baca Juga: Ini Dia 6 Orang Terkaya di RI yang Berusia Muda

Juli-September adalah masa varian Delta menyerang dan menyebabkan ribuan orang meninggal setiap harinya di Indonesia. 

"Keyakinan konsumen pulih dengan cepat dan belanja masyarakat telah berada di atas tingkat sebelum pandemi. Ini saya rasa menggembirakan. Kalau Anda cek hotel di Jakarta sekarang, hampir penuh atau mungkin penuh," kata Luhut dalam webinar Arah Bisnis 2022, dikutip Kamis (16/12/2022).

"Karena kemarin ada tamu kami dari Tiongkok, investor besar, itu enggak dapat hotel. Jadi, ini salah satu contoh yang kita lihat bagus," katanya. 

Baca Juga: Tok! DPR Setujui PMN Rp110 Triliun untuk 11 BUMN/Lembaga

Kamar hotel yang penuh itu, adalah hotel bintang 4 dan bintang 5. Namun, pemerintah terus berupaya menangani pandemi dan memulihkan ekonomi, agar hotel bintang 3 ke bawah juga mendapat "kue" ekonomi. 

"Jadi kalau sekarang, kita bikin pemerataan supaya bintang dua, bintang tiga kebagian. Jadi semua harus kita tata. Bahwa ada kurang di sana sini tentunya kita enggak sempurna," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU