> >

Erick Thohir Laporkan Korupsi Pengadaan Pesawat, Ini Respon Dirut Garuda

Bumn | 11 Januari 2022, 15:41 WIB
Dirut Garuda Irfan Setiaputra mendukung penyelidikan dugaan korupsi pengadaan pesawat Garuda oleh Kejaksaan Agung (11/1/2022). (Sumber: Instagram @setiaputrairfan)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mendukung penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat Garuda. Kasus tersebut telah dilaporkan Menteri BUMN Erick Thohir kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Kami tentunya memastikan akan mendukung penuh penyelidikan tersebut dan akan menindaklanjuti setiap keperluan penyelidikan yang disampaikan sebagai bagian dari upaya penegakan good corporate governance (GCG)," kata Irfan dalam keterangan tertulisnya kepada KOMPAS.TV, Selasa (11/1/2022).

Irfan menyampaikan, Garuda berkomitmen mendukung setiap upaya peningkatan transparansi dan akuntabilitas perusahaan dalam setiap aktivitas bisnisnya. Irfan ingin agar Garuda tidak hanya sehat dari sisi keuangan.

Oleh karena itu, Garuda terus bertransformasi untuk memperbaiki seluruh aspek perusahaan.

Baca Juga: Erick Thohir Serahkan Audit Investigasi Indikasi Korupsi ATR 72-600 di Garuda Indonesia ke Kejagung

"Hal tersebut yang juga turut menjadi aspek fundamental dalam misi transformasi perusahaan yang tengah kami jalankan saat ini," ujar Irfan.

"Guna menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang sehat tidak hanya dari sisi kinerja keuangan dan operasional akan tetapi turut ditunjang oleh fondasi tata kelola Perusahaan yang juga sehat dan solid dalam mengakselerasikan kinerja usaha ke depannya," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Selasa (11/1) siang, Erick Thohir menyerahkan bukti audit investigasi indikasi korupsi pengadaan pesawat ATR 72-600 di Garuda Indonesia, kepada Jaksa Agung ST Burhanudin.

Erick mengatakan laporannya ke Kejaksaan Agung merupakan bagian dari program besar kerja sama yang sudah disepakati sejak awal tahun, seperti halnya kasus Asabri dan Jiwasraya.

Baca Juga: Erick Thohir: Sudah Saatnya Oknum-Oknum di BUMN Harus Dibersihkan

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU