> >

Ditjen Pajak Kirim Email Ajak Masyarakat Ikut Tax Amnesty Jilid II

Kebijakan | 18 Januari 2022, 12:42 WIB
Ilustrasi Program Pengungkapan Sukarela (PPS). (Sumber: Ditjen Pajak Kemenkeu)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengirimkan surat elektronik atau e-mail kepada seluruh wajib pajak. Isinya, mengajak wajib pajak untuk mengikuti Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau Tax Amnesty Jilid II.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan, email tersebut bukan bermaksud mencurigai wajib pajak atas harta-harta yang belum diungkapkan. Sebab, Ditjen Pajak mengirim imbauan itu ke semua orang yang termasuk Wajib Pajak (WP).

"Email dikirimkan ke seluruh Wajib Pajak secara bertahap. Email tersebut adalah imbauan DJP yang bertujuan agar WP tidak lupa dan terlewat dengan program PPS ini," kata Neilmaldrin seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Berminat Ikut Tax Amnesty Jilid 2? Ini Cara dan Ketentuannya

Menurutnya, masyarakat perlu mengikuti program tersebut, karena waktunya singkat yaitu hanya selama 6 bulan. Mulai dari Januari hingga akhir Juni 2022.

Ia menambahkan, DJP juga terus menyosialisasikan program PPS melalui berbagai saluran mulai dari saluran televisi hingga website DJP.

"DJP akan mengingatkan Wajib Pajak secara berkala melalui berbagai saluran, seperti iklan di media massa dan media sosial Ditjen Pajak (Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan Linkedin), situs pajak.go.id dan media komunikasi lainnya, seperti banner, poster, dan sebagainya," tuturnya.

Baca Juga: Ikut Tax Amnesty Jilid 2, Harta Tidak Bisa Dijadikan Penyelidikan Pidana

PPS terdiri dari dua kebijakan. Yaitu kebijakan I untuk WP peserta tax amnesty 2016/2017 lalu yang belum mengungkapkan harta per 31 Desember 2015 saat mengikuti pengampunan pajak kala itu. Kebijakan ini berlaku untuk WP Badan maupun WP orang pribadi (OP)

Kebijakan II yakni untuk WP orang pribadi atas harta perolehan tahun 2016 sampai dengan 2020 yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan 2020.

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU