> >

DPR Panggil Dirut Krakatau Steel, Bahas Proyek Mangkrak Bikin Rugi Rp12 T

Bumn | 14 Februari 2022, 12:17 WIB
Pabrik Krakatau Steel (Sumber: KONTAN/Fransiskus Simbolon )

"Walaupun kita memiliki industri baja seperti Krakatau Steel, namun kondisi baja nasional saat ini dihadapkan pada permasalahan tingginya impor baja," ujar Eddy.

"Berdasarkan data BPS, volume baja impor kode HS 72 sampai kuartal III-2021 tercatat sebesar 4,3 juta ton atau naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar 3,6 juta ton," lanjutnya.

Rapat tersebut juga diikuti Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier.

Baca Juga: Erick Thohir soal Harga Minyak Goreng: Tak Bisa Diselesaikan Sendiri

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Krakatau Steel memiliki utang sekitar 2 miliar dollar AS atau setara Rp31 triliun.

Utang tersebut terjadi salah satunya karena investasi 850 juta dollar AS kepada proyek blast furnace yang akhirnya tidak jalan alias mangkrak.

"Ini kan hal yang tidak bagus. Pasti ada indikasi korupsi dan akan kita kejar siapa pun yang merugikan. Kita bukannya mau menyalahkan, tapi penegakan hukum yang tadi business process salah harus kita perbaiki," ungkap Erick beberapa waktu lalu.

Namun menurut Silmy Karim, investasi blast furnace tersebut dimulai pada 2008 dan memasuki masa konstruksi pada 2012. Sehingga, proyek itu dilaksanakan jauh sebelum ia bergabung di Krakatau Steel pada akhir 2018.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU