> >

Credit Suisse Tampung Rp1.430 T Dana Pencucian Uang Kartel Narkoba hingga Diktator

Ekonomi dan bisnis | 23 Februari 2022, 13:42 WIB
Bank investasi terbesar kedua di Swiss, Credit Suisse, disebut menampung ribuan triliun rupiah dana dari nasabah bermasalah. Mulai dari kartel narkoba hingga diktator (23/2/2022). (Sumber: AFP)

Di sisi lain, pihak Credit Suisse yang merupakan bank terbesar kedua di Swiss, membantah laporan OCCRP itu. Mereka berdalih, 90 persen rekening yang diinvestigasi sudah tidak aktif lagi dan sebagian sedang dalam proses penutupan.

Sementara, 60 persen dari rekening yang diinvestigasi itu sudah ditutup sebelum 2015. 

"Urusan yang dibahas kebanyakan sudah kedaluwarsa," kata perwakilan Credit Suisse dalam keterangannya kepada media.

Manajemen Credit Suisse juga menyebut, investigasi gabungan itu hanya berdasarkan informasi yang sepihak, tidak akurat atau selektif dan di luar konteks, serta interpretasinya tendensius.

Baca Juga: Warren Buffett Kini Investasi di Kripto, Dulu Sebut Racun Tikus dan Judi

OCCRP juga meminta keterangan dari belasan mantan pekerja Credit Suisse. Para pegawai ditanya mengapa perusahaan itu mau menerima nasabah bermasalah.

Menurut cerita mantan karyawan, ada arahan langsung dari atasan Credit Suisse untuk melobi nasabah "super kaya" dengan jaminan kerahasiaan yang tinggi dan pemeriksaan yang lemah.

"Jika sudah menyangkut rekening bernilai yang sangat tinggi, para bos akan mendorong semua orang untuk menutup mata, dan manajer diintimidasi dengan ancaman bonus atau pemecatan," tutur seorang bekas pegawai kepada OCCRP.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber : AFP


TERBARU