> >

Indonesia Jadi Tujuan Utama Ekspor Gandum Ukraina, Neraca Dagang RI-Ukraina Terancam Defisit Lagi

Ekonomi dan bisnis | 25 Februari 2022, 13:12 WIB
Ilustrasi biji gandum. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Krisis Rusia-Ukraina menyebabkan harga gandum naik ke rekor tertinggi dalam 9 tahun. Pasalnya, kedua negara tersebut adalah eksportir gandum terbesar di dunia. Mengutip situs tradingeconomics.com, harga gandum internasional 9,26 dollar AS per gantang di perdagangan Kamis (24/2/2022) kemarin.

Dalam waktu sebulan, harga gandum juga sudah naik 24 persen. Kenaikan harga gandum juga disebabkan cuaca buruk di negara produsen gandum utama lainnya, sehingga pasokan gandum akan semakin terbatas.

Gandum adalah komoditas utama yang diimpor Indonesia dari Ukraina, disusul produk besi dan baja. Indonesia juga menjadi tujuan utama ekspor gandum Ukraina.

Baca Juga: Investor Borong Dollar AS sebagai Aset Aman, Khawatir Perang Rusia-Ukraina

Hal itu terlihat dari Data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat. Selama Juli 2020-Juni 2021, ekspor gandum Ukraina ke Indonesia tercatat sebesar 2,61 juta ton. Jumlah itu setara 15,7 persen dari total ekspor gandum Ukraina.

Negara tujuan ekspor gandum kedua Ukraina adalah Mesir, dengan 2,46 juta ton atau 14,8 persen dari total ekspor. Di posisi ketiga ada Pakistan sebesar 1,4 juta ton atau 8,4 persen dari total ekspor.

Mengutip data BPS, besarnya impor gandum dari Ukraina juga membuat neraca perdagangan RI-Ukraina defisit.

Pada 2021, Indonesia defisit sebesar 623,89 juta dollar AS dari Ukraina, lalu pada 2020 defisitnya lebih besar yaitu 739,21 juta dollar AS.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Bursa Saham Dunia Anjlok, Minyak Tembus hingga 100 Dollar AS Per Barrel

Hal itu terjadi lantaran total nilai ekspor Indonesia ke Ukraina sebesar hanya 416,994 juta dollar AS pada 2021. Jauh di bawah total nilai impor Indonesia dari Ukraina yang mencapai 1,04 miliar dollar AS.

Gandum mencapai 3,18 juta ton atau 94,37 persen dari total volume impor di 2021, mencakup hampir 90 persen dari impor tersebut. Selebihnya produk besi baja seperti ingot (batangan) besi, jagung, serta besi kasar, besi cor, dan besi beton.

Walaupun makanan pokok rakyat Indonesia adalah nasi, gandum digunakan untuk membuat mi instan yang tingkat konsumsinya juga sangat besar. Indonesia juga mengimpor gandum dari Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari

Sumber :


TERBARU