> >

Ini Saran Buat Pemerintah untuk Cegah Migrasi Konsumen LPG Nonsubsidi ke Tabung Melon 3 Kg

Ekonomi dan bisnis | 2 Maret 2022, 16:10 WIB
Pekerja menata tabung gas untuk pengisian tabung gas LPG berukuran 3 Kg di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII, Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber: Tribun Makassar)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dampak dari kenaikan harga LPG nonsubsidi dinilai bisa membuat kelangkaan LPG subsidi atau tabung 3 Kilogram.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira,  menjelaskan kelangkaan tersebut dikarenakan masyarakat akan bermigrasi ke tabung 3 Kg.

Faktor yang membuat masyarakat migrasi ke tabung 3 Kg yakni selisih harga yang semakin jauh. Per 27 Februari 2022, harga LPG nonsubsidi naik menjadi Rp15.500 per Kg atau sebesar Rp191 ribu hingga Rp198 rirbu per isi ulang tabung 12 Kg. Sedangkan LPG 3 Kg  di rentang Rp16.000-Rp18.500 per isi ulang tabung.

Baca Juga: Harga LPG Non Subsidi Mulai Naik, Begini Penyataan dari Pertamina

Selain itu subsidi tabung 3 Kg juga bersifat terbuka, siapa saja bisa membelinya. 

"Yang terjadi LPG 3 Kg tidak cukup untuk mengkompensasi kenaikan permintaan. Ini bisa terjadi kelangkaan pasokan," ujar Bhima saat dihubungi KOMPAS TV, Selasa (1/2/2022).

Bhima menilai kenaikan harga LPG nonsubsidi seharusnya bisa dibatalkan, karena Pertamina bisa mengkompensasi kenaikan harga dunia dengan pemasukan selama nilai komoditas naik.

Atau bisa diambil dari dana pembangunan IKN yang digeser atau belanja infrastruktur, belanja pegawai, belanja barang yang dipotong.

Baca Juga: Inflasi Januari 2022 Tertinggi Sejak 2020, Dipicu Kenaikan Harga Daging Ayam dan LPG

Kemudian daerah yang serapannya lambat juga bisa direalokasi untuk penambahan subsidi energi.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU