> >

Jokowi Beberkan Indonesia Punya Kekayaan Energi Hijau ke Bos-Bos Perusahaan AS

Ekonomi dan bisnis | 13 Mei 2022, 14:49 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertemuan dengan CEO perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dalam rangkaian KTT AS-ASEAN di Washington DC, AS, Kamis (12/5/2022) waktu setempat. (Sumber: Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan potensi energi hijau Indonesia pada pertemuan dengan para pimpinan perusahaan (CEO) di Amerika Serikat dalam rangkaian KTT Khusus ASEAN-AS.

Kekayaan energi hijau yang dimaksud adalah pembangkit listrik tenaga hidro hingga pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal.

“Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau. Pembangkit listrik tenaga hidro sangat potensial ada 4.400 sungai di Indonesia,” sebut Presiden pada "ASEAN-US Special Summit with Business Leaders" di Washington DC, AS, Kamis (12/5) waktu setempat yang disiarkan lewat Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/5/2022).

Kemudian, Indonesia memiliki 4.400 sungai sehingga kaya akan potensi pembangkit listrik tenaga hidro. Serta, untuk pembangkit listrik tenaga geothermal, Indonesia setidaknya memiliki potensi hingga 29 ribu megawatt.

Presiden memastikan pembangkit listrik di Indonesia akan sesuai dengan prinsip ramah lingkungan dan mampu dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang-barang penting industri.

“Kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Resmikan 2 PLTA di Sulawesi, Jokowi: Ini Menggeser Pemakaian Energi Fosil ke Energi Hijau

Presiden Jokowi kerap menyampaikan Indonesia memiliki potensi energi hijau yang sangat melimpah pada beberapa kesempatan sebelumnya juga.

Misalnya, untuk energi baru terbarukan, Indonesia memiliki total potensi hingga 418 GigaWatt, di antaranya, berasal dari sumber energi hidro, geothermal, angin, tenaga surya, dan lainnya.

Adapun Presiden Jokowi bertemu dengan para bos perusahaan dari AS dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Washington DC, untuk menghadiri KTT Khusus ASEAN-AS.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU