> >

Indonesia Ajukan Diri Jadi Dewan Eksekutif UNWTO 2023-2037, Apa Itu?

Ekonomi dan bisnis | 21 Juni 2022, 10:26 WIB
Ilustrasi - Menparekraf Sandiaga Uno sengatakan Indonesia mengajukan diri sebagai Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization/UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia).  (Sumber: Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Indonesia mengajukan diri sebagai Dewan Eksekutif United Nations World Tourism Organization/UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) periode 2023-2027.

UNWTO merupakan salah satu badan dari PBB yang menangani masalah pariwisata. Lembaga internasional ini mempunyai tujuan membangun serta meningkatkan pariwisata sebagai kontributor dalam pembangunan ekonomi.

UNWTO mempunyai program-program pengembangan pariwisata yang punya kontribusi langsung bahkan terhadap pemberantasan kemiskinan dan kelaparan. Mengingat, sektor pariwisata dalam hal ini turut andil dalam peningkatan kemampuan ekonomi sebuah negara.

Salah satu program pariwisata UNWTO yang gencar dipromosikan adalah Ekoturisme, yaitu konsep atau program yang fokus pada wisata dan sekaligus kelestarian alam.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pengajuan ini menimbang kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 dan transformasi di sektor pariwisata yang menyita perhatian dunia.

“Mulai dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam sidang umumnya mengundang kita, dan UNWTO melihat langkah-langkah strategis kita ini sebagai suatu terobosan dan inovasi yang bisa digunakan sebagai best practice (praktik baik),” ucap dia di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

Dari dasar tersebut, termasuk beberapa masukan dari pihak UNWTO, pemerintah memperoleh dukungan untuk menawarkan diri menjadi anggota Dewan Eksekutif lembaga tersebut untuk periode 2023-2027.

Baca Juga: Charta Politika: Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Menyita Perhatian di Survei Cawapres

Menparekraf Sandi berharap partisipasi Indonesia sebagai anggota Dewan Eksekutif dapat mengangkat isu-isu kekinian, pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, serta pariwisata berbasis komunitas yang bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Sehingga, kebangkitan pariwisata dan momentum dari kepulihan ini bisa terjaga dan berpihak kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta produk-produk ekonomi kreatif,” tuturnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU