Kenali Kejahatan Soceng yang Bisa Curi PIN ATM hingga Nama Ibu Kandung
Ekonomi dan bisnis | 22 Juni 2022, 11:09 WIB2. Penawaran menjadi nasabah prioritas
Kemudian modus yang kedua ialah, pelaku akan melakukan penawaran kepada korban untuk menjadi nasabah prioritas.
Dalam melancarkan aksinya ini, mereka akan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, hingga pesan instan WhatsApp.
Mereka juga tak segan untuk memberikan penawaran yang menggiurkan walau hanya semu belaka.
3. Akun Sosmed Customer Services
Yang harus menjadi perhatian Anda ialah para pelaku juga memanfaatkan kesulitan atau keluhan para nasabah. Mereka akan membuat akun sosmed customer services palsu.
Dalam melancarkan aksinya, para pelaku akan menawarkan solusi dari kesulitan yang dialami para nasabah terkait layanan perbankan.
Mereka akan mengarahkan Anda ke sebuah website yang ternyata buatan mereka sendiri. Alih-alih masalah selesai, uang Anda justru raib entah ke mana.
Baca Juga: Waspadai Pengambilalihan Nomor Ponsel Lewat SIM Swap, Ini Tips Mencegahnya
4. Tawaran Agen Laku Pandai
Dalam rangka merealisasikan inklusi keuangan kepada masyarakat Indonesia, perusahaan perbankan kini memulai program laku pandai.
Program yang digagas (OJK) ini untuk penyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi.
Para pelaku soceng akan melakukan modus penipuannya dengan menawarkan si korban untuk menjadi agen laku pandai dengan persyaratan yang mudah.
Pelaku akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang agar mendapatkan mesin EDC.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :