> >

Saingi Jalur Sutra Modern China, G7 Akan Kucurkan Dana 600 Miliar Dollar AS

Ekonomi dan bisnis | 27 Juni 2022, 10:43 WIB
Presiden AS Joe Biden menghadiri makan siang dengan para pemimpin G7 lainnya untuk membahas pembentukan ekonomi global di Yoga Pavilion, Schloss Elmau di Kuren, Jerman, 26 Juni 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Sementara Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut, akan memobilisasi 300 miliar euro untuk prakarsa selama periode yang sama.

Para pemimpin Italia, Kanada, dan Jepang, juga berbicara tentang rencana mereka, beberapa di antaranya telah diumumkan secara terpisah. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tidak hadir, tetapi negara mereka juga berpartisipasi.

Program Belt Road Initiative China saat ini sudah melibatkan pengembangan dan program di lebih dari 100 negara yang bertujuan untuk menciptakan versi modern dari jalur perdagangan Jalur Sutra kuno dari Asia ke Eropa.

Namun menurut Washington, program hanya memberikan sedikit manfaat nyata bagi banyak negara berkembang.

Biden menyoroti beberapa proyek unggulan, termasuk proyek pengembangan tenaga surya senilai 2 miliar dolar AS di Angola dengan dukungan dari Departemen Perdagangan, Bank Ekspor-Impor AS, perusahaan AS AfricaGlobal Schaffer, dan pengembang proyek AS Sun Africa.

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Harga Keekonomian BBM Tembus Rp30.000/Liter

Bersama dengan anggota G7 dan Uni Eropa, Washington juga akan memberikan bantuan teknis sebesar 3,3 juta dolar AS kepada Institut Pasteur de Dakar di Senegal.

Yakni untuk mengembangkan fasilitas manufaktur multi-vaksin fleksibel skala industri di negara itu yang pada akhirnya dapat memproduksi vaksin COVID-19 dan vaksin lainnya, sebuah proyek yang juga melibatkan Uni Eropa.

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) juga akan memberikan komitmen hingga 50 juta dolar AS selama lima tahun ke Childcare Incentive Fund global Bank Dunia.

Friederike Roder, Wakil Presiden kelompok nirlaba Global Citizen, mengatakan janji investasi bisa menjadi "awal yang baik" menuju keterlibatan yang lebih besar oleh negara-negara G7 di negara-negara berkembang dan dapat mendukung pertumbuhan global yang lebih kuat untuk semua.

Baca Juga: Blackberry Raup Pendapatan Rp2,48 T dari Bisnis Teknologi dan Keamanan Siber untuk Mobil

Karena selama ini, negara-negara G7 rata-rata hanya memberikan 0,32 persen dari pendapatan nasional bruto mereka, kurang dari setengah dari 0,7 persen yang dijanjikan, dalam bantuan pembangunan, katanya.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU