> >

BNI Bantah Beri Kredit ke Perusahaan Tambang Besar Tanpa Agunan

Perbankan | 4 Juli 2022, 08:39 WIB
Gedung Bank BNI (Sumber: Dok. BNI )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Beberapa hari lalu, tagar #bniwajibdiaudit dan #bongkarkandalbombagrup trending di media sosial Twitter. Banyak cuitan warga Twitter yang menyebut Bank BNI telah menyalurkan kredit dalam jumlah besar, ke perusahaan tambang di Sumatera Selatan. Namun kredit itu diberikan tanpa agunan. Nama yang disebut adalah Bomba Grup. 

"Dengan adanya pemberian kredit tanpa agunan miliaran rupiah pastinya bikin suudzon sih ya. Apalagi ini Bank negara loh. Yg nasabahnya jg banyak. Otomatis uang nasabah jg ikut terancam ya gak sih?#BongkarSkandalBombaGrup Audit Bank BNI," cuit akun @dearjeee_, dikutip Senin (4/7/2022).

Manajemen BNI pun menyatakan informasi tersebut adalah hoaks atau kabar bohong. Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan, BNI adalah perusahaan milik pemerintah yang menjalankan bisnis di dalam koridor dan pengawasan pemerintah sekaligus Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sehingga, penyaluran kredit ke pihak mana pun pasti melewati proses legal, termasuk persyaratan agunan yang sesuai dengan nilai fasilitas pinjaman.

BNI juga terus melakukan audit internal dan eksternal, untuk mencegah berbagai tindak fraud yang dapat merugikan perusahaan sebagai penjaga aset negara.

Baca Juga: BNI Resmi Akuisisi Bank Mayora, Ingin Dikembangkan Jadi Bank Digital

Mengenai Bomba Grup, Mucharom menyebut debitur itu sudah bermitra dengan BNI sejak 2017. Setiap kredit yang diberikan  kepada perusahaan tersebut, dipastikan sudah memiliki jaminan agunan dan sesuai dengan ketentuan. Bahkan fasilitas kredit debitur tersebut dalam kondisi lancar.

"Kami dapat pastikan semua proses legal dalam penyaluran kredit kami sesuai dengan koridor yang berlaku. Kami harap tidak ada lagi pihak manapun yang sengaja mengumbar hoaks yang membuat masyarakat resah demi mencari keuntungan semata," kata Mucharom seperti dikutip dari Antara, Senin (4/7/2022).

Begitu juga dengan pembiayaan batu bara, yang disalurkan secara konservatif dengan memperhatikan semua ketentuan dari kementerian dan lembaga berwenang.

Mucharom menyebut, kredit pertambangan dari rupiah dan mata uang asing BNI, termasuk per kuartal I 2022 hanya 3,23 persen dari total keseluruhan kredit BNI.

Baca Juga: Viral Kado Mesin ATM Pribadi untuk Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, BNI Buka Suara

Langkah penyaluran kredit pertambangan pun diikuti komitmen pembiayaan hijau atau green banking dengan kredit BNI untuk sektor energi baru dan terbarukan telah mencapai Rp10,3 triliun.

"Kami juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai Rp6,8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp23,3 triliun," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU