> >

Kunjungan Wisata ke Labuan Bajo Capai 65.362 tapi Pendapatan Asli Daerah Masih Minim

Ekonomi dan bisnis | 5 Juli 2022, 12:30 WIB
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT (Sumber: Kompas.tv/Ant)

LABUAN BAJO, KOMPAS.TV – Kunjungan wisata ke Labuan Bajo hingga Juni 2022 tercatat mencapai 65.362. Kunjungan itu yang didominasi oleh wisatawan domestik dengan angka sebesar 53.824 kunjungan.

"Dari 65.362 kunjungan hingga akhir Juni 2022, sebanyak 82 persen itu wisatawan domestik, 18 persen sisanya wisatawan mancanegara dengan jumlah 11.538 kunjungan," kata Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manggarai Barat Pius Baut di Labuan Bajo, Selasa (5/7/2022), dikutip dari Antara.

Di samping itu, total kunjungan per Juni 2022 lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama yakni Juni 2021 yang hanya berjumlah 15.671 kunjungan.  Bahkan, jumlah wisatawan periode Juni 2022 lebih tinggi dari total kunjungan pada 2021 yang hanya 60.439 kunjungan.

Menurut Pius, meningkatnya kunjungan wisatawan pada semester pertama 2022 ini karena situasi pandemi Covid-19 yang mulai membaik. Pemulihan kondisi itu menyebabkan adanya kebijakan pelonggaran bagi pelaku perjalanan, salah satunya syarat perjalanan.

Kebijakan tersebut pun berdampak baik pada sektor pariwisata di Labuan Bajo sehingga kunjungan ke Labuan Bajo perlahan mulai meningkat.

Baca Juga: Anggota DPRD NTT Tak Tahu Alasan Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo dan Dinilai Tak Tepat

Kenaikan jumlah wisatawan ini tentunya akan berimbas juga pada pendapatan asli daerah (PAD) Manggarai Barat. Pius menyebutkan, pemerintah telah menetapkan target PAD 2022 sebesar Rp28 miliar dari sektor pariwisata.

Namun, hingga akhir Juni 2022, PAD yang terkumpul baru Rp3,2 miliar. Diakuinya hal itu dipengaruhi kunjungan wisatawan dan tarif tiket masuk ke obyek wisata.

Tarif tiket masuk bagi wisatawan nusantara hanya berkisar Rp 50.000, sedangkan wisatawan mancanegara sebesar Rp 100.000. Dengan jumlah kunjungan yang didominasi oleh wisatawan domestik, tentu saja pendapatan yang diperoleh masih kecil.

"Kondisi ini beda dengan sebelum pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, mayoritas 85 persen itu wisatawan asing, jadi dari segi PAD itu dua kali lipat tarifnya ke obyek wisatawan. Kondisi per Juni setelah pandemi ini 80-an persen wisatawan domestik, jadi dari segi PAD berkurang," kata Pius.

Pius pun menyampaikan 90 persen pendapatan per Juni 2022 itu berasal dari kunjungan ke dalam wilayah Taman Nasional Komodo, termasuk aktivitas diving dan snorkeling.

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU