> >

Minyak Goreng Rp14.000 Akhirnya Masuk Papua, Ringankan Warga yang Biasa Beli Rp27.000/Liter

Ekonomi dan bisnis | 21 Juli 2022, 09:09 WIB
Warga berjubel ingin mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi seharga Rp14.000 per liter di Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama (20/7/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

TELUK WONDAMA, KOMPAS.TV - Minyak goreng curah bersubsidi akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Warga kini bisa membeli minyak goreng curah seharga Rp14.000 per liter.

Lantaran pemerintah sudah memasok 22 ton minyak curah bersubsidi ke Teluk Wondama. Sebelum adanya minyak curah bersubsidi, warga di Wasior harus membeli dengan harga hingga Rp135.000 per 5 liter atau Rp 27.000 per liter.

Murni, salah satu warga Karumatiri di Wasior mengatakan, hadirnya minyak curah dengan harga Rp14.000 sangat membantu masyarakat.

"Ini sudah murah sekali. Biasanya kami beli 5 liter itu Rp128.000, kadang sampai Rp135.000 (minyak goreng kemasan non premium). Ini kan Rp14.000, jadi kalau 5 liter hanya Rp70.000, lumayan mengurangi beban keuangan," kata Murni seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: Mendag Pantau Harga Pangan Balikpapan, Pedagang ternyata Enggan Gunakan Minyak Goreng Curah

Sehari-hari, Murni bekerja sebagai penjual gorengan. Ia pun berharap pasokan minyak curah bersubsidi terus ada, sehingga masyarakat kecil bisa terbantu.

"Setidaknya kalau lagi minyak goreng mahal ada bantuan beginilah. Lumayan bisa membantu keuangan dapurlah. Jadi sangat membantu," ujar Murni.

 

Bersama dengan pembeli lain, Murni langsung menyerbu outlet penjualan minyak curah di Gedung Koperasi Jemaat Syaloom Wasior pada hari pertama penjualan, Rabu (20/7). Sebanyak delapan drum minyak goreng curah langsung ludes diborong warga. Murni sendiri membeli 30 liter.

Pembeli yang didominasi ibu-bu datang membawa berbagai wadah. Ada yang membawa jeriken mulai dari ukuran kecil hingga besar, galon air minum, ember bahkan panci ikut dibawa serta. Syaratnya, pembeli harus menunjukkan KTP saat akan bertransaksi.

Baca Juga: Mendag Zulhas Bagi-Bagi Minyak Goreng sambil Kampanye, Bawaslu Imbau Pejabat Negara Tahan Diri

Pada kesempatan yang sama, Manajer Koperasi Jemaat Syaloom Wasior Hardi menyebutkan, penyaluran minyak goreng curah di Kabupaten Teluk Wondama merupakan kerja sama pihaknya dengan UD Koko yang juga didukung oleh Pemkab Teluk Wondama.

"Kami Koperasi Syalom bersama mitra (UD Koko) membantu meringankan beban masyarakat dengan cara mendatangkan minyak ini dengan harga Rp14.000 dengan kuota 22 ton," kata Hardi.

Namun ia belum bisa memastikan pasokan minyak goreng curah akan terus masuk ke Teluk Wondama. Hal itu tergantung pada ketersediaan stok yang dimiliki produsen minyak curah di Jawa yang menjadi langganan mereka.

"Tergantung produsen, jika ada stok, kita bisa jual ke masyarakat. Rencananya setiap bulan harus ada pasokan datang. Kita berharap seperti itu guna meringankan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Menteri Investasi Sebut Holywings Langgar Izin, Tapi Harus Ada Solusi Untuk 3.000 Karyawan

Terkait penjualan, ia mengakui untuk tahap pertama ini tidak diberikan batasan. Warga hanya perlu menunjukkan KTP dan langsung bisa dilayani. Namun jika animo terus membeludak bukan tidak mungkin nantinya akan dilakukan pembatasan penjualan.

"Kita tidak membeda-bedakan satu sama lain, semua sama. Makanya semua konsumen harus ada KTP karena akan dilaporkan sesuai dengan aturan yang ada," ucapnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU