> >

Mendag Sebut Harga Mi Instan Tak akan Naik 3 Kali Lipat: Ukraina Sudah Boleh Jual Gandum

Ekonomi dan bisnis | 10 Agustus 2022, 17:41 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Pasar Angso Duo Jambi, Selasa (2/8/2022). Mendag mengatakan bahwa harga mi instan tak akan naik hingga tiga kali lipat, seperti yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya.(Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga mi instan tak akan naik hingga tiga kali lipat, seperti yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya.

Pria yang karib disapa Zulhas itu mengatakan, negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada, dan Australia yang sempat gagal panen, kini sudah bisa panen besar.

Selain itu, Ukraina yang sempat mengalami gangguan ekspor gandum karena konflik dengan Rusia, sudah dapat menjual gandumnya kembali.

Baca Juga: Harga Mi Instan Bakal Naik, Ini Besaran Kebutuhan Impor Indonesia untuk Gandum

"Enggak (naik 3 kali lipat). Dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, ya sekarang panennya sukses,” kata Zulhas, Rabu (10/8/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.

“Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual (gandum)," sambungnya.

Pada Juli 2022 lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan membuka blokade ekspor biji-bijian, termasuk gandum, dari pelabuhan Ukraina.

Ukraina diketahui merupakan salah satu negara pengekspor gandum terbesar di dunia.

Zulhas juga memprediksi bahwa harga gandum secara global akan turun pada bulan depan, September 2022.

Sebelumnya, Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam webinar “Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global” mengatakan bahwa harga mi instan naik 3 kali lipat.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU