> >

Bos Indofood Bantah Kabar Harga Mi Instan akan Naik 3 Kali Lipat, Sebut Impor Gandum Aman Lancar

Ekonomi dan bisnis | 10 Agustus 2022, 20:52 WIB
Foto ilustrasi Indomie goreng. Rencana naiknya harga mi instan membuat ramai dibicarakan publik. (Sumber: WIKIMEDIA COMMONS via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang membantah kabar soal harga mi instan akan naik 3 kali lipat karena sulitnya impor gandum akibat perang Rusia-Ukraina.

"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," kata Franciscus, Rabu (10/8/2022) dilansir dari Kompas.com.

Pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) itu juga mengatakan proses impor gandum di Indonesia hingga saat ini masih lancar.

"Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya tak lantas menaikkan harga mi instan karena kenaikan harga gandumm.

Sebab, kata dia, bahan pembuatan mi instan tak hanya gandum, tapi juga beberapa bahan lain, termasuk cabai dan minyak yang beberapa waktu lalu juga sempat naik.

"Jadi memang enggak begitu berdampaklah," tegasnya.

Baca Juga: 10 Negara Penghasil Gandum Terbesar di Dunia, Indonesia Impor 5 di antaranya

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo menyatakan, ada sekitar 180 juta ton gandum yang tertimbun di Ukraina dan Rusia, sehingga tidak dapat didistribusikan ke negara lain.

"Belum selesai dengan climate change (perubahan iklim) kita dihadapkan dengan perang Ukrania dan Rusia, di sana gandum tertimbun 180 juta ton sekarang, nggak bisa keluar," kata Mentan dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin (8/8).

Mentan tak menyebut tentang mi instan, melainkan mengingatkan masyarakat tentang harga mi dari gandum yang akan naik hingga tiga kali lipat.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem aja ini," jelasnya.

Hal itu, kata Mentan, akibat harga gandum yang naik karena perang Rusia-Ukraina, sedangkan Indonesia masih terus perlu mengimpor bahan makanan tersebut.

"Ada gandumnya, tapi harganya akan mahal banget. sementara kita impor terus nih," imbuhnya.

Baca Juga: Ternyata Ini Faktor Utama yang Menyebabkan Harga Mi Instan Naik

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU