> >

Soal Harga Pertalite Naik, Luhut: Keputusan Akhir di Tangan Presiden

Kebijakan | 22 Agustus 2022, 05:46 WIB
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite ke sepeda motor konsumen di SPBU Imam Bonjol, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan  menyatakan, kepastian keputusan  terkait kenaikan harga Pertalite dan Solar ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun sebelum menaikkan harga BBM, pemerintah tetap berupaya menjamin pasokan Pertalite dan Solar tersedia.

"Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun, langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya," kata Luhut seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/8/2022).

Luhut mengatakan, pemerintah masih menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi BBM di APBN.

Baca Juga: Siap-Siap BBM Mau Naik, Pemerintah Lagi Hitung Angkanya

Lantaran kenaikan harga minyak mentah dunia membuat jarak antara harga keekonomian dan harga jual Pertalite dan solar semakin besar. Hal itu membuat subsidi BBM harus dinaikkan juga.

Padahal, saat ini APBN sudah menanggung subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp502 triliun. Apalagi, harga BBM di Indonesia sekarang ini termasuk lebih murah dibanding mayoritas negara di dunia.

Tanpa ada penyesuaian kebijakan seperti kenaikan harga, angka ini bisa meningkat hingga lebih dari Rp550 triliun pada akhir tahun.

Baca Juga: Pertamina Masih Tunggu Arahan untuk Naikkan Harga Pertalite

"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat," ujar Luhut.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU