> >

Agar Tanah Air Lebih Bersih, Menko Luhut Ingin RI Bisa Olah Sampah Jadi Energi Listrik

Kebijakan | 8 September 2022, 10:58 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dalam Gerakan Laut Bersih Nasional Tahun 2022 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/9/2022) (Sumber: Doc.Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin Indonesia bisa mengolah sampahnya sendiri lalu menjadikannya energi listrik sehingga Tanah Air lebih bersih.

 Adapun, dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil mengurangi sampah laut hingga 28,5 persen.

 "Namun ini masih jauh dari target kita di tahun 2025 yang ingin mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen,"  ungkap Luhut dalam keterangan resminya setelah menghadiri Gerakan Laut Bersih Nasional Tahun 2022 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/9) yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian HUT TNI Angkatan Laut ke-77, dikutip dari Antara.

Sebagaimana diketahui, Indonesia juga berambisi menuju bebas sampah plastik di lautan pada 2040 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018.

Menko Luhut pun mengungkapkan harapannya bahwa pada tahun 2024 kuartal kedua, bersama-sama bisa mengolah 12.000 ton sampah per hari dan menjadikan Indonesia bersih.

Untuk itu, Ia meminta kekompakan semua pihak dalam upaya penanganan masalah pencemaran laut.

"Pencemaran akibat sampah plastik di laut merupakan isu krusial yang sedang kita hadapi bersama, bahkan ini sudah menjadi perhatian global sehingga kita harus kompak dan cermat dalam menanganinya," katanya

Baca Juga: Mahasiwa Upgris Semarang Berinovasi Ciptakan Alat Pemilah Sampah Otomatis

Pemerintah pun, lanjuitnya, terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Termasuk, terus mendorong pemanfaatan berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk menggenjot pengurangan sampah laut di Indonesia.

Contohnya, teknologi karya anak bangsa di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik, serta pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF sendiri dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU