> >

Warga RI Gandrungi Sepak Bola, Jadi Incaran Sponsor dengan Nilai Ekonomi Rp3 T Per Tahun

Ekonomi dan bisnis | 4 Oktober 2022, 08:27 WIB
Sejumlah suporter Persib Bandung menyaksikan pertandingan pekan ke-9 Liga 1 2022-2023 melawan Arema FC yang berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/9/2022) sore. (Sumber: KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Salah satu penyebab tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, diduga karena penyelenggara menjual tiket hingga 45.000. Padahal pihak kepolisian hanya merekomendasikan penjualan tiket sebanyak 25.000, untuk menghindari kelebihan kapasitas dan potensi terjadinya kericuhan.

Saat ini penyelidikan terkait insiden tersebut tengah dilakukan. Jika ternyata benar ada penjualan tiket yang melebihi kapasitas stadion, magnet sepak bola sebagai olahraga yang menghasilkan cuan besar pada akhirnya memakan korban hingga ratusan jiwa.

Mungkin bisa dibilang, sepak bola adalah olahraga dengan jumlah penggemar paling banyak dan paling menguntungkan di seluruh dunia. Di Indonesia saja, dampak ekonominya mencapai triliunan rupiah dalam setiap musimnya.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pernah merilis data nilai ekonom selama musim kompetisi Liga 1 pada 2019 atau sebelum pandemi.

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Selasa (4/10/2022), LPEM menyebut ada 2,88 juta orang menonton di stadion dan memberikan pemasukan bagi pengelola stadion dan klub antara Rp172 miliar--Rp300 miliar.

Baca Juga: E-commerce Milik Grup Djarum, Blibli.com, Kembali Daftarkan Rencana IPO di BEI

Kemudian ada pendapatan operator angkutan umum dan penjualan bahan bakar yang diterima dari para pendukung saat menyaksikan tim mereka berlaga. Nilainya tercatat minimal Rp85,9 miliar.

Lalu, pendapatan para penjual makanan, minuman, dan pedagang pernik (merchandise) sepak bola yang berjualan di sekitar stadion saat pertandingan digelar. Perputaran uang di sini dalam satu musim kompetisi bisa mencapai angka minimal Rp86 miliar.

LPEM FEB UI juga menyebut sepak bola menghidupi para pegiat usaha UMKM yang memproduksi berbagai merchandise sepak bola, mulai dari penutup kepala, seragam atau jersey kesebelasan, poster pemain idola, hingga bola sepak dan sepatu.

Misalkan saja jika sebuah tim memiliki basis pendukung (fanbase) minimal 200.000 orang dan masing-masing membeli sebuah jersey produksi UMKM bernilai Rp200.000.

Maka ada perputaran uang sebesar Rp40 miliar hanya dari jersey. Dalam satu musim kompetisi Liga 1, ada 18 tim yang ikut serta dan rata-rata mereka memiliki fanbase di atas 200.000 orang.

Tim sekelas Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Arema Malang diketahui memiliki fanbase di atas 1 juta pendukung yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 40.000 hingga 60.000 orang pendukung setia tiap klub tadi rutin hadir memenuhi stadion setiap kali laga digelar. Setidaknya para pendukung membelanjakan uang mereka minimal Rp300 miliar hanya untuk kebutuhan merchandise di satu musim kompetisi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU