> >

BBM Boros Banyak Penyebabnya, Mulai dari Kemacetan yang Makin Parah sampai Gaya Menyetir

Ekonomi dan bisnis | 10 Oktober 2022, 12:32 WIB
Pengamat otomotif yang juga mantan Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia, Mukiat Sutikno. (Sumber: gridoto.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa waktu belakangan, ramai di media sosial soal keluhan masyarakat soal Pertalite semakin boros setelah harganya dinaikkan. Banyak yang merasa, Pertalite jadi cepat habis dibanding saat harganya belum naik, padahal jarak yang ditempuh sama. 

Terbaru, ada unggahan yang memperlihatkan Pertalite yang dijual ke masyarakat yang seharusnya RON 90, ternyata cuma RON 86. Pihak Pertamina pun sudah memberikan penjelasan terkait hal itu. 

Sementara itu, pengamat otomotif Mukiat Sutikno menilai ada banyak faktor yang membuat pemakaian BBM jadi boros. Ia mengatakan, tidak ada kaitan langsung dengan jenis BBM yang digunakan, terlebih jika sudah memenuhi standar mutu.

Baca Juga: Alat Uji yang Tunjukkan Pertalite RON 90 Jadi RON 86 Dibongkar Ahli ITB, Ini Katanya

Menurut dia, jika ada keluhan BBM boros, maka lebih disebabkan karena faktor lain, seperti mesin dan kondisi lalu lintas.

"Kondisi lalu lintas sekarang ini sudah semakin macet hampir seperti pre-covid situation sehingga membuat lebih banyak 'stop and go' yang akhirnya mempengaruhi konsumsi bahan bakar," kata Mukiat seperti dikutip dari Antara, Senin (10/10/2022).

 

Selain itu, kondisi kendaraan seperti tekanan angin pada ban dapat berpengaruh terhadap pemakaian bahan bakar, kemudian kondisi jalan seperti tanjakan akan berdampak pada konsumsi bahan bakar.

Baca Juga: Soal Uji RON Pertalite hanya 86, Ahli sebut Alat Tak Valid, Pertamina: Tidak Bisa jadi Patokan

"Bobot kendaraan, semakin banyak penumpang atau barang akan mempengaruhi pemakaian bahan bakar," ujar mantan Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia ini. 
Oleh karena itu, lanjutnya, agar kendaraan tak boros bahan bakar sebaiknya pengemudi menjaga gaya berkendara, yaitu dengan tidak melakukan banyak "stop and go".

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU