> >

Presiden Jokowi Ingatkan Menteri Berhati-hati Mengambil Kebijakan, Ini Alasannya

Kebijakan | 12 Oktober 2022, 05:35 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat jumpa pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (11/10/2022). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran menterinya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (11/10/2022).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelasakan Presiden Jokowi tidak ingin Indonesia mengalami risiko seperti Inggris yang tidak mengambil kebijakan secara hati-hati sehingga membuat poundsterling jatuh.

Baca Juga: IMF Sebut Negara-negara Ini Akan Masuk Resesi yang Dalam, Penyebabnya Embargo Gas Rusia

"Kita lihat Indonesia depresiasi rupiah 6 persen. Namun relatif masih lebih tinggi dari berbagai negara lain, termasuk Kanada, Swiss, Nepal, Malaysia, Thailand juga termasuk Inggris," ujar Airlangga saat jumpa pers di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/10/2022).

Airlangga menambahkan presiden Jokowi meminta para menteri mencermati situasi ekonomi global diikuti dengan inflasi yang terus meningkat, potensi resesi global di depan mata.

Segi suplai mengalami kenaikan tajam, terutama komoditas energi dan terganggunya rantai pasok global. Di beberapa negara telah menggunakan kebijakan pengetatan di segi suku bunga.

Selain itu beberapa risiko juga perlu diperhatikan antara lain perubahan iklim seperti di Eropa sedang terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan gelombang panas dan kebakaran hutan. 

Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Ekonom: Tetap Konsumsi dan Belanja Seperti Biasa

Kemudian di Amerika peningkatan permukaan air laut, banjir hingga kekeringanan dan krisis pangan.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU