> >

Ekspor RI ke China dan AS Turun, Jokowi Minta Zulhas Geser ke India

Ekonomi dan bisnis | 7 Desember 2022, 10:55 WIB
Dalam Sidang Paripurna Kabinet, Selasa (7/12/2022), Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk mengembangkan pasar ekspor Indonesia ke India. Lantaran, negara-negara tujuan ekspor utama RI selama ini, seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa ekonominya sedang melemah. (Sumber: Setkab)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk mengembangkan pasar ekspor Indonesia ke India. Lantaran, negara-negara tujuan ekspor utama RI selama ini, seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa ekonominya sedang melemah. 

Jokowi meminta Mendag melihat peluang pasar yang memiliki permintaan yang sama besarnya dengan tiga negara itu. 

“Kalau pasar-pasar besar kita, baik Tiongkok maupun Amerika permintaannya turun, demand-nya agak menurun atau drop," kata Jokowi dalam Sidang Paripurna Kabinet di Istana Negara, Selasa (7/12/2022), seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet. 

"Mestinya Kementerian Perdagangan bisa menggeser, mengalihkan ke negara-negara lain yang kira-kira memiliki permintaan yang sama,” ujarnya. 

Salah satu negara tujuan ekspor potensial adalah India, yang memiliki jumlah penduduk besar dan pertumbuhan ekonomi seperti China dan AS. 

Baca Juga: Sentil Bulog dan Kementan soal Data Stok Beras, Jokowi: Hati-hati Larinya Bisa ke Isu Sosial-Politik

"Produk-produk Indonesia punya potensi besar di India tetapi belum dilakukan pendekatan ke sana," ujar Jokowi. 

 

Selama ini, RI banyak mengeskpor alas kaki dan produk tekstil ke China, AS, dan Uni Eropa. Namun ekonomi tiga wilayah itu sedang melemah karena inflasi, krisis pangan dan energi akibat Perang Rusia-Ukraina. Otomatis permintaan produk alas kaki dan tekstil ke Indonesia juga menurun drastis, sehingga membuat PHK massal di dua industri padat karya itu. 

Khusus China, ekonominya juga tertekan oleh kebijakan zero Covid Presiden Xi Jinping. Lockdown diberlakukan di perumahan warga hingga pabrik terbesar Apple di dunia di negara itu, membuat kegiatan ekonomi masyarakat terganggu. 

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU