> >

Kenalin Nih Metaverse Syariah, Bisa Untuk Interaksi Sosial, Kursus Virtual, Hingga Filantropi

Ekonomi dan bisnis | 26 Januari 2023, 14:54 WIB
IBF Net yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi, meluncurkan Netverse, metaverse pertama di dunia yang berada pada platform mata uang kripto berbasis blockchain, Algorand. Serta metaverse pertama yang menerapkan prinsip syariah. (Sumber: Dok. IBF Net)

JAKARTA, KOMPAS.TV- IBF Net yang merupakan perusahaan penyedia solusi teknologi, meluncurkan Netverse, metaverse pertama di dunia yang berada pada platform mata uang kripto berbasis blockchain, Algorand.

CEO IBF Net Group Mohammed Alim mengatakan, Netverse juga metaverse pertama yang mematuhi prinsip syariah di dunia blockchain. Ia berharap, Netverse bisa  menjadi kontributor utama dalam pergerakan digitalisasi di dunia Islam.

Alim menyampaikan, saat ini ekonomi digital diperkirakan tumbuh 20-25 persen secara global setiap tahunnya. Bank investasi Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga pernah menyebut, peluang ekonomi  yang berasal dari metaverse diperkirakan sekitar 8-10 triliun dollar AS.

Perkembangan ekonomi digital juga dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan dan interaksi generasi milenial dan generasi Z di ruang virtual. Tren itu juga berkembang di negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Indonesia.

Sehingga, berdasarkan keterangan tertulis Alim Kamis (26/1/2023), "adanya ekosistem ekonomi yang halal dalam dunia digital menjadi hal yang krusial." 

Baca Juga: Rupiah Digital Bisa Dipakai Beli Barang di Metaverse Sampai Operasi Moneter Bank Indonesia

Ia memaparkan, Netverse memiliki keunikan karena selain memfasilitasi interaksi sosial secara virtual, Netverse juga  akan berkontribusi pada kebaikan sosial.

"Kontribusi ini hadir melalui proyek Netversity yang menawarkan berbagai macam kursus, dapat diikuti oleh siapa saja dan di mana saja," ujar Alim.

Netverse  juga memfasilitasi platform IBF Nex, yakni sebuah platform yang melayani sektor filantropi, nirlaba, dan sektor profit yang membentuk miniatur ekonomi Islam.

“Jaringan ini (Netverse) telah mengalami pertumbuhan keanggotaan lebih dari 600 persen selama dua tahun terakhir. Kami menargetkan 50.000 anggota pada pertengahan tahun 2023,” ucap Alim.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU