> >

Per Januari 2023, Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi 404,9 M Dollar AS

Ekonomi dan bisnis | 15 Maret 2023, 09:04 WIB
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. Bank Indonesia mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2023 tsebesar 404,9 miliar dolar AS atau sekitat Rp6.229,7 triliun (kurs Rp15.386). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia atau BI mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2023 sebesar 404,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp6.229,7 triliun (kurs Rp15.386).

Posisi tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir kuartal IV/2022 atau Desember 2022, yang tercatat sebesar 396,8 miliar dollar AS.

Namun secara tahunan, ULN Indonesia pada Januari 2023 menurun sebesar 1,9% (yoy), jika dibanding Januari 2022.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, turunnya pertumbuhan tahunan ini bersumber dari ULN pemerintah dan sektor swasta.

"Perkembangan posisi ULN pada Januari 2023 juga dipengaruhi oleh faktor perubahan akibat pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk rupiah," kata Erwin seperti dikutip dari laman resmi BI, Rabu (15/3/2023).

Baca Juga: Gara-Gara Utang, Seorang Wanita di Medan Tega Sewa Preman untuk Aniaya Teman

Erwin mengungkap, pada bulan Januari 2023, posisi ULN pemerintah tercatat sebesar 194,3 miliar dolar AS, atau secara tahunan turun 2,5% (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama didorong oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar global yang makin meningkat.

Erwin menyampaikan, pemerintah terus berkomitmen untuk mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam pemenuhan kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu.

"Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, ULN berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas," ujarnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Bank Indonesia


TERBARU