> >

Mulai April, Masyarakat yang Mau Konversi Motor Listrik Bisa Daftar di Sini

Kebijakan | 21 Maret 2023, 08:09 WIB
Penjual menunjukan jenis motor listrik yang mendapatkan subsidi pemerintah di Selis Center, Jakarta, Senin (20/3/2023). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mengembangkan platform digital untuk mendukung program konversi sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik.

Untuk masyarakat yang tertarik mendaftar program konversi motor listrik, bisa mengakses laman https://ebtke.esdm.go.id/konversi.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan website tersebut masih dalam pengembangan. Masyarakat baru bisa mendaftar di awal April.

"Untuk mendukung program konversi, Kementerian ESDM mengembangkan platform digital yang merupakan layanan satu pintu proses konversi yang terdiri dari empat bagian utama," kata Agus dalam konferensi pers mengenai subsidi motor listrik, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Produsen Motor Listrik Harus Akses Laman Ini Agar Produknya Dapat Subsidi Rp7 Juta

Sebelum disubsidi Rp7 juta, biaya konversi motor listrik sebesar Rp14 juta - Rp15 juta. Biaya itu lebih mahal lagi untuk motor matic.

Agus pun menjelaskan fungsi dari website tersebut. Pertama, terkait dengan media daring (online) pendaftaran bagi masyarakat pemilik motor BBM yang ingin melakukan konversi motor listrik.

Kedua, media bagi bengkel konversi untuk menyelesaikan tahapan administrasi dan pelaporan hasil konversi.

Lalu ketiga, media verifikasi kualitas motor hasil konversi bengkel dan komponen utama oleh Kementerian ESDM melalui Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE).

Baca Juga: Erick Thohir: Buffer Zone Depo Plumpang Dibangun Selebar 52,5 Meter dan Butuh Dana Rp368 M

Keempat, platform yang terintegrasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mendukung keberhasilan program konversi seperti dengan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Online Single Submission (OSS) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Dalam Negeri, dan lain-lain.

"Tahapan penyelesaian platform digital konversi motor listrik tersebut saat ini dalam tahap integrasi ke server Kementerian ESDM dan diharapkan selesai paling lambat akhir Maret 2023," ujar Agus.

"Selanjutnya, akan mulai dibuka kepada masyarakat untuk mendaftarkan pada awal bulan depan. Platform digital konversi motor listrik dapat diakses oleh masyarakat melalui alamat website https://ebtke.esdm.go.id/konversi," ujarnya.

Ia berharap, melalui platform digital tersebut, masyarakat dapat memonitor progres setiap tahapan konversi sampai motor selesai dikonversi.

Baca Juga: Tol Depok-Antasari Jadi Sistem Terbuka dan Cukup Sekali Tap, Ini Tarif Terbarunya

Kementerian ESDM juga mengharapkan dengan adanya program konversi motor listrik itu dapat menghemat biaya bahan bakar sebesar Rp2,77 juta per tahun per pengendara.

Kemudian, dapat menghemat kompensasi Pertalite sebesar Rp18,6 miliar per tahun, mampu menambah konsumsi listrik sebesar 15,2 GWh serta mengurangi emisi sebesar 0,03 juta ton CO2e.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebutuhan anggaran subsidi untuk motor listrik baru dan konversi yang berlaku selama dua tahun sebesar Rp7 triliun.

 

Anggaran tersebut akan diberikan kepada subsidi satu juta unit motor listrik baru dan konversi dengan besaran Rp7 juta per unit.

Baca Juga: Luhut: KBLBB untuk Mobil dan Bus Listrik akan Diumumkan pada 1 April 2023

Ia merinci, kebutuhan anggaran pemberian insentif pada 2023 sebanyak Rp1,75 triliun untuk 200 ribu motor listrik baru dan 50 ribu motor listrik konversi.

Kemudian pada 2024, kebutuhan anggaran pemberian insentif mencapai Rp5,25 triliun untuk 600 ribu motor listrik baru dan 150 ribu motor listrik konversi.

Pemberian bantuan pemerintah tersebut akan dikelola Kementerian Perindustrian untuk subsidi motor listrik baru dan Kementerian ESDM untuk subsidi motor listrik konversi.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU