> >

DPR: Impor KRL Bekas Takkan Terjadi Kalau KCI Punya Rencana Kerja Baik, Jangan Sampai Beli Rongsok

Ekonomi dan bisnis | 28 Maret 2023, 12:58 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI Endro Suswantoro Yahman mengatakan, rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimpor kereta bekas dari Jepang, tidak akan terjadi jika PT KCI memiliki rencana bisnis (business plan) yang baik. (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi VI DPR RI Endro Suswantoro Yahman mengatakan, rencana PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengimpor kereta bekas dari Jepang,  tidak akan terjadi jika PT KCI memiliki rencana bisnis (business plan) yang baik.

Sehingga, Endro menekankan agar persoalan impor kereta bekas tidak dijadikan kebiasaan yang dilakukan oleh pemerintah.

Seperti diketahui, KCI berencana mengimpor kereta bekas sebagai pengganti 10 rangkaian KRL yang masuk masa pensiun

"Perlu ada business plan yang lebih baik lagi sehingga apa-apa bisa ditanggulangi atau diproduksi sendiri, karena ini menyangkut teknologi tinggi dan padat modal. Ini perlu perencanaan yang baik," kata Endro dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan PT KAI, PT KCI, dan INKA, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Endro menyampaikan, Indonesia perlu melakukan rekonstruksi ulang bisnis industri kereta api yang ada. Sebab, Indonesia sendiri melalui PT INKA dinilai memiliki industri manufaktur sarana kereta api terbesar dan terbaik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Penumpang KRL Boleh Makan-Minum di Waktu Buka Puasa Selama 1 Jam

"Nampaknya perlu rekonstruksi ulang tentang bisnis industri kereta api yang ada. Industri kereta api memang harus mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional," ujar Endro seperti dikutip dari laman resmi DPR.

"Dan ini kami memahami Menteri Perindustrian pun keberatan untuk impor. Kalau ini keterusan terus ini kapan selesainya?" tambahnya.

Menurutnya, sebenarnya tidak sulit bagi Indonesia untuk bisa mandiri dengan memproduksi kereta api sendiri. Utamanya, jika ada sinergi antar BUMN untuk bisa menciptakan kereta api sendiri.

"INKA ini kan tidak semuanya (produksi berasal dari) INKA, sinyal ada (berasal) di LEN (PT LEN), terus rem di Pindad (PT Pindad), kan enak sekali kerja sama antara BUMN, terus bogie nya di PT Barata, baja dari Krakatau Steel. Ini tinggal sebenarnya INKA ini industri perakitan, barangnya kan udah ada," tutur politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Selain itu, terhadap rencana impor kereta bekas tersebut, KCI perlu memeriksa secara teknis kereta tersebut.

Baca Juga: Begini Hitung-hitungan Jumlah Penumpang Terlantar Kalau Impor KRL Gagal Tahun Ini

"Jangan sampai nanti kita terjebak membeli barang rongsokan. Ini harus jelas. Betul dia (kereta) itu masih beroperasi di Jepang, tapi sudah berapa lama umurnya, saya minta running test-nya ini betul-betul dijalankan," ucapnya.

Dalam rapat yang sama, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait keputusan impor KRL bekas dari Jepang.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU