> >

3 Masjid Tua di Jakarta yang Umurnya Mendekati 500 Tahun

Risalah | 22 April 2022, 04:05 WIB
Potret Masjid Tua Al Mubarok di Jakarta Selatan yang berdiri di antara tembok-tembok perkantoran, umurnya mendekati 500 tua dari negara ini. (Sumber: Tangkapan layar Buku Arsitektur Masjid Masjid Tua di jakarta)

Jika merujuk pada tahun sekarang, maka pada tahun ini 2022 ini umur Masjid Al Alam di Cilincing berusia 495 tahun. 

Masjid Tua Al-Mubarok, Jaksel

Masjid Tua Al-Mubarok ini berada di jalan Jendral Gatot subroto Kav. 14, RT 06 RW 01 Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Pertama dibangun pada tahun 1527, tak lama setelah berdirinya Masjid Al-Alam Cilincing, Jakarta Utara, oleh Pangeran Adipati Awangga Gelar Pangeran Kuningan.

Pangeran Kuningan itu juga dikenal dengan nama Syekh Arkanuddin. Dia ikut bersama pasukan gabungan Demak-Cirebon pimpinan Falatehan dalam merebut Sunda Kelapa dari Kerajaan Padjajaran dan menggantinya dengan nama Jayakarta tahun 1527.

Berdasarkan catatan Ashadi, sekarang ini makam Pangeran Kuningan berada di dalam kompleks PT Telkom. Sementara makam para pengikutnya berada di halaman belakang masjid.

Masjid yang dibangun sejak tahun 1527 kini berdiri kokoh berdampingan dekat Museum Satria Mandala dan di antara gedung-gedung perkantoran di Jakarta Selatan.

Tidak sulit untuk menemukan masjid ini karena merupakan salah satu masjid ramai yang dikunjungi di area tersebut.

Masjid ini sendiri juga ramai jadi pusat belajar Islam warga Jakarta. Selain itu, bagi mereka yang berkantor di dekat area masjid ini juga kerap beribadah seperti salat Jumat maupun ibadah lain di masjid yang jadi saksi tumbuh kembang Kota Jakarta.

Masjid Jami’ As-Salafiyah atau Masjid Pangeran Jayakarta

Masjid Jami’ As-Salafiyah ini berada di Jalan Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Masjid ini didirikan pada tahun 1619 atau 1620 oleh Pangeran Jayakarta Wijayakrama.

Masjid ini merupakan masjid tertua di timur Jakarta dan disebut juga sebagai Masjid Pangeran Jayakarta.

Dikisahkan, masjid ini juga lekat dengan perjuangan melawan Jaan Pieter Coon, penguasa Batavia saat itu, yang mulai mendesak Pangeran Jayakarta hingga sampai pinggiran Batavia. Hingga ia bertemu dengan hutan-hutan jati dan belantara di daerah timur yang dekat sungai, akhirnya didirikanlah masjid ini.

Kini, masjid ini tetap berdiri dan jadi tempat jemaah di area itu untuk beribadah, sekaligus jadi cagar budaya dengan No SK : 475 tahun 1993.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU